Sphynx, Kucing Unik Hasil Rekayasa Genetik
Kucing Sphynx yang dahulu bernama Canadian hairless ini adalah salah satu ras kucing yang memiliki bulu sangat pendek dan sedikit sekali.
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebagian orang mungkin akan merasa geli begitu melihat, apalagi memegang hewan peliharaan yang satu ini.
Bila pernah menyaksikan film layar lebar berjudul The Pyramid, sosok hewan peliharaan ini memiliki nama yang diambilkan dari salah satu patung yang masyhur di area bangunan Piramida Mesir.
Ya, Sphynx, begitu ras kucing ini diberi nama. Menurut literatur, nama kucing jenis ini diambilkan dari Patung Sphinx di Giza Mesir.
Namun jangan salah sangka, meski diambilkan dari nama patung tersebut, ras kucing ini bukan berasal dari Mesir.
Bila keunikan patung Sphinx atau kerap disebut Aboul Houl oleh warga setempat ini karena berkepala manusia dengan badan berbentuk singa, Kucing Sphynx memiliki tampilan tak kalah unik, ya, tak lazim, kucing ini seolah tak memiliki bulu sama sekali.
Namun bila dilihat dari dekat, bulu sangat halus dan tipis tumbuh disekujur tubuhnya.
Kucing Sphynx yang dahulu bernama Canadian hairless ini adalah salah satu ras kucing yang memiliki bulu sangat pendek dan sedikit sekali.
Secara fisik kepala kucing ini berbentuk segitiga dengan daun telinga lebar dan tegak, sekilas mirip penampilan kepala Anubis dalam mitologi mesir kuno.
Tatapan kucing ini cenderung tajam, karena memiliki mata lebar. Lehernya lebih panjang dibanding kucing ras lain.
Kanada adalah negara yang sampai saat ini disepakati menjadi asal muasal lahirnya ras kucing ini.
Sejarah singkat lahirnya ras kucing ini tercatat sekitar tahun 1960, sepasang kucing lokal asal Kanada yang berbulu pendek melahirkan anak-anak tanpa bulu.
Lantaran menarik dan unik, di mulailah pengembangbiakan kucing-kucing tanpa bulu tersebut melalui rekayasa genetika.
Satu dekade berselang, Cat Fanciers Association (CFA) memberikan status kucing tanpa bulu tersebut sebagai ras baru bernama Canadian hairless.
Tetapi, setahun kemudian CFA menarik kembali keputusannya karena adanya masalah pada kesehatan dan perkembangbiakan ras tersebut.