Situs Geoheritage Lava Bantal

Proyek Irigasi Membelah Formasi Batuan Semilir Geoheritage Berbah

Situs geologi purba berusia jutaan tahun, Lava Bantal di Berbah, Sleman terancam rusak akibat adanya proyek saluran irigasi

Penulis: dnh | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.com | DWI NOURMA HANDITO
Alat berat sedang bekerja di proyek irigasi yang melintasi kawasan geoheritage lava bantal yang terletak di Jogotirto, Berbah, Sleman, pekan kemarin. Kawasan ini adalah satu dari sembilan kawasan geoheritage yang ditetapkan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM Republik Indonesia pada tahun 2014 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Situs geologi purba berusia jutaan tahun, Lava Bantal di Berbah, Sleman terancam rusak akibat adanya proyek saluran irigasi.

Saluran air yang dibuat oleh Bidang Sumber Daya Air PUP-ESDM DIY ini memang tidak merusak lava bantal yang berada di sisi barat. Namun batuan yang dibangun saluran irigasi tersebut adalah formasi semilir, yang tak terpisahkan dari kawasan geoheritage.

[Baca juga : Situs Geologi Purba Berusia Jutaan Tahun di Berbah Terancam Rusak]


Alat berat sedang bekerja di proyek irigasi yang melintasi kawasan geoheritage lava bantal yang terletak di Jogotirto, Berbah, Sleman, pekan kemarin. Kawasan ini adalah satu dari sembilan kawasan geoheritage yang ditetapkan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM Republik Indonesia pada tahun 2014 (TRIBUNJOGJA.com | Dwi Nourma Handito)

Pantauan Tribun Jogja dalam beberapa hari pekan kemarin, proyek irigasi tersebut membelah formasi batuan semilir yang ada di sepanjang sisi timur sungai.

Untuk pengerjaan di sisi selatan, pengerjaan menggunakan alat berat, untuk membelah batuan yang cukup dalam.


Alat berat sedang bekerja di proyek irigasi yang melintasi kawasan geoheritage lava bantal yang terletak di Jogotirto, Berbah, Sleman, pekan kemarin. Kawasan ini adalah satu dari sembilan kawasan geoheritage yang ditetapkan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM Republik Indonesia pada tahun 2014 (TRIBUNJOGJA.com | Dwi Nourma Handito)

Seperti diketahui, pada tahun lalu Badan Geologi Kementerian ESDM Republik Indonesia menetapkan sembilan kawasan warisan geologi atau geoheritage di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kawasan lava bantal adalah satu diantara sembilan kawasan yang ditetapkan tersebut.

Bambang Prastistho anggota tim peneliti UPN Veteran Yogyakarta mengatakan bahwa proyek irigasi di kawasan lava bantal tersebut sebelumnya sudah dikonsultasikan oleh Pemda DIY dengan tim dari UPN.


Kawasan geoheritage Lava Bantal di Berbah, Sleman pada 2012 silam (TRIBUNJOGJA.com | Mona Kriesdinar)

Menurutnya, sebelumnya proyek tersebut direncanakan akan dilewatkan di atas lava bantal yang berada di sebelah barat, namun hal tersebut langsung ditentang.

Kemudian setelah didiskusikan, saluran irigasi tersebut dipilih dilewatkan sisi timur atau melalui formasi batuan semilir.

"Semula akan dibuatkan talud, kita bilang jangan, karena ada hubungan antara batuan yang di timur dan barat," ujarnya.


Sejumlah mahasiswa geologi sedang melakukan penelitian di kawasan Geoheritage Lava bantal di Berbah, Sleman. Foto diambil pada tahun 2012 lalu (TRIBUNJOGJA.com | Mona Kriesdinar)

Akhirnya, jalur tengah dipilih yakni membuat saluran di bekas saluran air yang ada di atas batuan semilir.

Namun dengan catatan jangan sampai menutup batuan tersebut. Ini dilakukan demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

"Memang dinamakan merusak ya merusak, tapi ini juga untuk kebutuhan masyarakat, jadi prinsipnya satu ada istilah konservasi, kedua dalam rangka apa, pendidikan penelitian, tetapi jangan dilupakan untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya.


Sejumlah mahasiswa geologi sedang melakukan penelitian di kawasan Geoheritage Lava bantal di Berbah, Sleman. Foto diambil pada tahun 2012 lalu (TRIBUNJOGJA.com | Mona Kriesdinar)

Terkait dengan luasan kawasan, kawasan geoheritage lava bantal menurutnya melingkupi barat lava bantal termasuk bukit yang ada di barat serta batuan semilir yang ada di sisi timur yang saat ini dibuat untuk proyek irigasi. Sama seperti yang disebutkan Hill, kawasan lava bantal menurut Bambang adalah tempat yang ideal.

"Sebenarnya termasuk semilir (kawasan geoheritage lava bantal), tetapi untuk formasi semilir untuk mencari yang lebih besar bisa naik keatas (sebelah timur), untuk yang gede lagi di candi ijo," jelasnya.

Untuk diketahui, penetapan geoheritage diperoleh dari hasil penelitian (naskah akademis) UPN Veteran dan Tim Geologi Kementerian ESDM yang kemudian ditindaklanjuti dengan inventarisasi oleh Pemda DIY bersama UPN pada tahun 2013. (TRIBUNJOGJA.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved