Gudeg Yogyakarta Jadi Warisan Nasional

Antara lain Joglo asli Yogyakarta, makanan tradisional Gudeg, tradisi Mubeng Benteng, dan tradisi Saparan Bekakak

Penulis: had | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribun Jogja/Hamim Thohari

Diakui memang di Keraton Solo juga terdapat tradisi Mubeng Benteng, namun oleh Kemendikbud tidak ditetapkan sebagai Warisan Budaya Nasional.

Menurut Umar, lolos dan tidaknya tergantung argumentasi dan bukti yang dipaparkan oleh tim dari daerah masing-masing.

“Di Solo juga ada mubeng benteng, tapi kita (dari Yogya) yang ditetapkan. Itu tergantung cara kita berargumentasi, selain itu juga itu (tradisi) masih dimanfaatkan masyarakat sampai sekarang,” jelasnya.

Umar mengatakan, terdapat banyak keuntungan atas ditetapkannya sebagai Warisan Budaya Nasional.

Antaralain menjadi rujukan kajian pendidikan, perhatian pemerintah melalui pendanaan, dan yang terpenting adalah menjadi identitas.

Sebelumnya, lanjutnya, di DIY juga terdapat beberapa jenis yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Nasional, misalnya Keraton Kasultanan Yogyakarta, Kadipaten Puro Pakualaman, tari pusaka Bedoyo semang Keraton, Candi Prambanan, dan lainnya.

Panggung Krapyak

Ke depan, pihaknya akan mengajukan sumbu filosofis yakni antara Panggung Krapyak sampai Tugu untuk dijadikan Warisan Budaya Nasional.

Sebab keberadaannya adalah warisan budaya Yogyakarta. Namun hal ini membutuhkan persiapan yang matang.

Maka, imbuh Umar, banyaknya Warisan Budaya Nasional di DIY membuat Yogyakarta layak disebut pusat pelestarian budaya.

Namun pihaknya meminta pada semua masyarakat untuk bersama menjaga warisan budaya ini, agar jangan sampai punah.

"Jadi kalau warisan budaya nasional ini tidak dirawat ya bisa dicabut," ungkapnya.

Ketua Dewan Kebudayaan DIY, Djoko Dwiyanto mengatakan, penetapan sebagai Warisan Budaya Nasional ini adalah menjadi tanggungjawab bersama semua pihak.

Terutama masyarakat di DIY untuk saling menjaga agar tetap lestari sepanjang masa.

“Ini momentumnya juga tepat, dimana banyak yang mempertanyakan keistimewaan DIY itu di mana? Nah, setelah adanya pengakuan dari pemerintah ini maka bisa dijadikan salah satu tolak ukurnya,” katanya. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Tags
budaya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved