LIPSUS: Behel Asal China Bisa Merusak Gigi

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Meski sekilas nampak sama, bahan atau alat yang digunakan untuk kawat gigi atau behel ternyata memiliki standar tersendiri.

Hampir sama dengan produk lain diluar alat ortodenti, ternyata banyak pula alat abal-abal yang berasal dari Cina.

Alat dari negeri yang berjuluk tirai bambu ini pun diragukan kualitas dan keamananya jika dipasang.

Ditengarai, kawat dan bracket yang dijual dan dipasang murah adalah kawat gigi yang berasal dari negeri yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia tersebut.

Menurut, Dr.drg.Andi Triawan,Sp.Ort, dirinya sering menemui pasien yang menggunakan alat dari Cina tersebut.

Dokter Ortodontis RSA UGM ini sering mendapatkan pasien yang giginya rusak justru setelah memasang alat tersebut.

"Kenapa mereka pasang murah?, karena mereka memakai bracket yang murah dan tidak sesuai standar," ujarnya.

Karena tidak sesuai standar maka, kawat dan bracket tersebut harus dibuang dan tidak dipakai lagi jika pasien mendatangi ortodontis.

Alat tersebut nantinya diganti dengan alat yang sesuai dan sesuai dengan standar keamanan yang ada.

Untuk alat yang memenuhi standar dan digunakan di kalangan ortodontis, berasal bukan dari Cina. Menurut Andi, alat yang digunakan berasal dari Jerman dan Amerika.

Jenisnya pun bermacam-macam dan ini yang juga berpengaruh terhadap harga. "Bracket bermacam-macam, kalau di kami dari Jerman dan Amerika," ujarnya.

Alat dari negara tersebut pun terjamin keamanannya. Sementara itu, setiap alat juga memiliki fungsi masing-masing tergantung dari bahannya. Tidak semua bahan cocok dengan kasus yang ada, karena sifatnya berbeda-beda. (tribunjogja.com)