Ini Kata Pakar Soal Nata De Coco Berbahan Pupuk ZA

Sebenarnya, penggunaan ZA dalam pembuatan nata de coco di Sleman tidak masalah. Asal jumlahnya tidak lebih dari 1% atau dalam 100 liter

Penulis: mrf | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribun Jogja/Santo Ari
Polres Sleman membongkar produksi pangan dengan bahan tambahan pupuk ZA. Produk industri rumahan yang berada di bangunan bekas SD N Semarng 3, Sidomulyo, Godean, Sleman tersebut menghasilkan olahan nata jeli (nata de coco) yang terbuat dari endapan air kelapa. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - ZA berisi ammonium sulfat yang dibutuhkan sebagai sumber nitrogen untuk nutrisi bagi bakteri Acetobacter Xylinium. Seperti diketahui, bakteri tersebut digunakan dalam proses fermentasi sari kepala menjadi nata de coco.

Sebenarnya, penggunaan ZA dalam pembuatan nata de coco di Sleman tidak masalah. Asal jumlahnya tidak lebih dari 1% atau dalam 100 liter tidak boleh melebihi 1 kilogram. Hal ini dikarenakan pada proses pencucian setelah fermentasi selesai, bakteri akan hilang.

Namun demikian, permasalahan yang ada di kasus Sleman yakni menggunakan pupuk ZA. Karena ZA yang terkandung bukan ZA yang memang khusus untuk makanan.

Ammonium sulfat yang dipakai seharusnya menggunakan ZA yang nutrition grade, bukan ZA yang untuk pupuk. Walaupun secara subtansi senyawanya sama.

Terkait untuk tubuh, ZA untuk pupuk maupun ZA yang nutrition grade sebenarnya sama-sama berdampak, tetapi tidak berbahaya. Karena bakteri tersebut akan diuraikan lagi dalam tubuh. Namun lagi-lagi yang harus diperhatikan yakni antara rasio ZA dengan air yang digunakan. Mungkin jika dalam rasio besar akan berbahaya. (tribunjogja.com)

Oleh: Prof Dr Zullies Ekawati, Pakar Farmakologi UGM

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved