Ancaman Material Merapi Masih Tinggi
Material tersebut tersebar di enam hulu sungai yang merupakan wilayah aliran.
Penulis: ang | Editor: Hendy Kurniawan

Laporan reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Menjelang musim hujan, sebanyak 70 ribu meter kubik material Gunung Merapi masih menjadi ancaman. Material tersebut tersebar di enam hulu sungai yang merupakan wilayah aliran.
Kepala Bidang ESDM Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral Sleman, Fauzan Darmadi, mengatakan banyaknya material vulkanik tersebut berdasarkan hasil penelitian dari Pusat Studi UGM. Dengan demikian, perlu adanya upaya normalisasi di wilayah aliran. Hal tersebut mempertimbangkan risiko bencana yang mengancam.
"Di beberapa titik perlu ada normalisasi. Hal ini karena masih banyaknya material yang berada di jalur aliran material," ungkapnya, Senin (27/10/2014).
Menurut Fauzan, upaya normalilasasi ini mendesak dilakukan lantaran daya tampung sungai yang menjadi daerah aliran material vulkanik hanya sebesar 20 ribu meter kubik saja. Sungai-sungai yang dimaksud antara lain Gendol, Opak, Kuning, Boyong, Krasak dan Progo.
"Daya tampung yang ada masih sangat jauh dengan potensi aliran material. Sehingga dengan adanya normalilasi, diharapkan potensi bencana dapat diminimalilasi," paparnya.
Kendati demikian, hingga saat ini belum ada rekomendasi dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak. Padahal kondisi ini cukup mendesak lantaran tanda-tanda musim hujan sudah mulai nampak.
"Dikhawatirkan jika material yang terkikis dan terbawa air hujan cukup banyak," pungkas Fauzan. (*)