Liputan Khusus Pencemaran Sungai
Anak-anak Tetap Asyik Meski Tak layak
Sekelompok kecil anak-anak asyik mandi di salah satu penggal alur Kali Code, tepatnya di wilayah Jetisharjo Kota Yogyakarta beberapa pekan lalu
Penulis: Yoseph Hary W | Editor: tea

Laporan Reporter Tribun Jogja, Yoseph Hary Wibowo
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sekelompok kecil anak-anak asyik mandi di salah satu penggal alur Kali Code, tepatnya di wilayah Jetisharjo Kota Yogyakarta beberapa pekan lalu. Sebuah pemandangan yang sebenarnya jarang lagi dijumpai di sungai-sungai di kota besar di Yogyakarta.
Meski air Kali Code tampak keruh disertai keberadaan sampah organik dan anorganik di sana-sini, bocah-bocah bertelanjang dada yang tinggal di permukiman padat sekitar bantaran sungai itu tetap tampak bergembira mengisi waktu liburan sekolahnya.
Beberapa saat menenggelamkan diri di air yang tampak begitu dangkal, sejumlah anak-anak tersebut kemudian mentas. Mereka berlari beriringan naik ke bantaran. Seorang anak di antaranya menuju dapur rumah, mengambil sebuah perabot rumah tangga berbahan plastik yang memiliki banyak lubang di sisi-sisinya.
Seakan belum tuntas kesenangan mereka mandi di kali, siang itu anak-anak kembali turun ke dasar sungai menjaring ikan. Perabot dapur tersebut mereka fungsikan sebagai alat penjaring. Teriakan anak-anak menunjukkan betapa riangnya mereka, seolah mengubur dalam-dalam kenyataan bahwa air dan sungai tempat mereka bermain itu jauh dari kata layak.
Selain airnya kotor, di sekitarnya tampak sampah plastik dan berbagai macam limbah rumah tangga lainnya. Kesadaran masyarakat setempat untuk menjaga kebersihan air dan sungai barangkali sudah dimulai sejak lama.
Namun sampah dan macam-macam limbah rumah tangga kiriman dari daerah hulu tetap tak bisa ditolak. Alisa (11), seorang siswa kelas VI SD yang tinggal di wilayah itu menyebut, air sungai sudah kotor dan tidak sehat.
Baca dan ikuti Laporan Khusus Harian Pagi Tribun Jogja mulai edisi Senin, 14 Juli 2014. Ikuti updatenya di www.tribunjogja.com. (Tribunjogja.com)