Dampak Kelud

60 Persen Pasien Keluhkan Iritasi Mata

Dampak hujan abu vulkanik masih mengancam bagi masyarakat Yogyakarta, hampir sepekan setelah peristiwa letusan Gunung Kelud itu sendiri.

Penulis: nbi | Editor: tea

Laporan Reporter Tribun Jogja, Niti Bayu Indrakrista

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dampak hujan abu vulkanik masih mengancam bagi masyarakat Yogyakarta, hampir sepekan setelah peristiwa letusan Gunung Kelud itu sendiri. Kasus iritasi mata yang diadukan ke rumah sakit meningkat tajam.

Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, misalnya. Pasca hujan abu, kasus iritasi mata naik ke peringkat pertama kasus yang dikeluhkan para pasien di poliklinik mata RS tersebut. "Padahal sebelum letusan, iritasi mata biasanya berada di posisi keenam. Lima besar saja tidak," kata Direktur Utama RS Bethesda, dr Purwo Adi Sujanto SpP di sela acara Pemeriksaan Mata Gratis di RS Bethesda, Jl Jenderal Sudirman, Yogyakarta, Kamis (20/2/2014).

Purwo mengatakan, saat ini sebanyak 60 persen kasus yang dikeluhkan di poliklinik mata RS Bethesda adalah kasus iritasi mata. Menurutnya, angka tersebut bisa jadi lebih kecil daripada kenyataan, karena tidak semua penderita gangguan mata memeriksakan diri ke RS.

Ia menambahkan, bahaya abu vulkanik terhadap mata masih mengintai sebab masih banyak abu yang hinggap di atap dan pepohonan. "Selama belum hujan deras, masih butuh waktu lama untuk benar-benar hilang," kata Purwo.

Menanggapi bahaya abu vulkanik Gunung Kelud yang hingga kini masih beterbangan di berbagai lokasi di Yogyakarta, Rumah Sakit Bethesda bekerja sama dengan Jogja Eye Health menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan mata gratis bagi warga yang terpapar abu vulkanik. Acara yang diselenggarakan di Ruang Petronela RS Bethesda itu ditargetkan dihadiri sekitar 500 warga.

Purwo melanjutkan, lebih baik warga melakukan pencegahan terhadap iritasi mata. Melalui acara tersebut, ia berharap masyarakat bersikap lebih peduli pada kesehatan matanya sendiri. Jangan sampai setelah parah baru memeriksakan. "Mata itu mung cilik, tapi sangat vital. Ayo care," ujar Purwo.

Ketua Jogja Eye Health, Ana Haryadi Suyuti juga berharap kerja sama pihaknya dengan RS Bethesda itu dapat dimanfaatkan oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya yang selama hampir sepekan harus terganggu abu vulkanik yang beterbangan di berbagai tempat.
Abu vulkanik, ujar Ana, berbahaya bagi tubuh manusia. Apalagi bagi mata, organ yang sensitif.

"Wali Kota Yogyakarta sekarang juga mengalami mata pedih dan benjol. Beliau sudah sejak hari pertama letusan turun ke lapangan," kata istri Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti tersebut.

Sementara menurut Humas RS Bethesda Nur Sukawati, jika dalam pemeriksaan mata tersebut dideteksi terdapat katarak pada mata pasien, maka pasien yang bersangkutan akan disarankan untuk mengikuti operasi katarak gratis yang rencananya akan diadakan di RS Bethesda, 23 Maret mendatang. (nbi)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved