Gempa Kebumen
Turis di Museum Affandi Juga Kaget Guncangan Gempa
Para turis dan juga pegawai di museum sontak berhamburan keluar gedung untuk menyelamatkan diri
Penulis: pdg | Editor: Mona Kriesdinar
Gemba Kebumen berkekuatan 6,5 Skala Richter diperkirakan tidak menimbulkan potensi tsunami. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui rilisnya menjelaskan pusat kedalaman gempa di Samudera Hindia pada kedalaman 48 km. Pusat gempa berada di bagian dalam lempeng Eurasia di luar zona subduksi lempeng Hindia Australia-Eurasia.
"Tidak ada potensi tsunami," tegas Sutopo, Sabtu (25/1).
Data USGS maksimum guncangan menyebutkan gempa berintensitas VI MMI (kuat, strong) dan dirasakan di sepanjang pantai selatan mulai dari Cilacap, Kebumen hingga Purworejo.Gempa juga dirasakan di Yogyakarta, Solo, Boyolali, Klaten, Magelang, Sragen hingga Semarang. Umumnya dampak gempa dengan intensitas VI MMI ada bangunan-bangunan yang rusak.
Lebih lanjut Sutopo menjelaskan, Posko BNPB telah mengonfirmasi BPBD-BPBD di daerah terdekat pusat gempa. Di Purworejo gempa dirasakan sangat keras selama sekitar 30 detik. Satu rumah roboh dan beberapa rusak di Desa Krandegan, Kecamatan Bacan, Purworejo. Masyarakat berhamburan keluar rumah dan kantor. BPBD Purworejo masih melakukan pendataan.
BPBD Cilacap telah melakukan pengecekan daerah-daerah di selatan dan timur Cilacap. Gempa dirasakan sekitar 30 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Belum ada laporan kerusakan.
Di Kebumen gempa dirasakan sangat kuat selama sekitar 20 detik. Warga berhamburan keluar rumah dan perkantoran. Belum ada laporan kerusakan bangunan.
Di semua kabupaten/kota di Yogyakarta dilaporkan melaporkan guncangan keras selama sekitar 10 detik. Perabotan rumah (kulkas) bergeser dari posisinya. Masyarakat berhamburan keluar rumah dan bangunan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa yang diterima BNPB. (TRIBUNJOGJA.COM)