EKSKLUSIF PANTAUAN MERAPI
Camat Cangkringan : Saat Ini Tidak Ada Keresahan Apa-Apa
Menyikapi perubahan fisik yang terjadi di puncak Merapi, hal itu pun ditanggapi dengan santai
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Warga di lereng Gunung Merapi sudah kembali normal, setelah aktivitas Merapi pada Sabtu (22/7) lalu yang sempat menggemparkan ratusan warga di tiga dusun di Cangkringan. Kondisi masyarakat perlahan kondusif seiring melandainya Merapi akhir-akhir ini.
Menyikapi perubahan fisik yang terjadi di puncak Merapi, hal itu pun ditanggapi dengan santai. Menurut Camat Cangkringan, Bambang Nurwiyono, segala hal menyangkut Merapi diserahkannya kepada pihak berwenang, yakni Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
"Itu (semua hal menyangkut Merapi, Red) tergantung ahlinya. Kami menurut saja pada mereka. Mungkin memang akhir-akhir ini ada perubahan perilaku Merapi. Tapi kan sejauh ini ini kondisinya masih aktif normal," ujarnya kepada Tribun Jogja, Senin (29/7/2013).
Ia menegaskan bahwa saat ini tidak terjadi masalah pada warganya yang berada di lereng Merapi. Meski begitu ia tetap meminta warganya untuk selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi pada Merapi.
"saat ini, tidak ada keresahan apa-apa. Sekarang Merapi sudah landai, jadi tidak ada masalah," jelasnya.
Menurutnya, warga Cangkringan telah siaga bencana. Hal itu dapat dilihat saat terjadi peningkatan aktivitas pada awal pekan lalu. Ratusan warga sudah tahu harus bagaimana dan mengungsi ke mana.
"Kalau warga semua sudah siap. Kan sudah sering ada simulasi kebencanaan Merapi," katanya.
Hal senada diungkapkan Camat Pakem, Subagya saat ditanya mengenai kondisi terakhir Merapi. Warga Pakem menyikapinya dengan datar mengenai apa yang terjadi pada Merapi awal pekan lalu dan terkait gambar terbaru soal kawah Merapi.
"Warga biasa-biasa saja. Mereka sudah terbiasa dengan Merapi. Lagi pula, statusnya kan normal. Tidak terjadi keresahan dalam warga Pakem. Semuanya terkendali," jelasnya.
Ia bahkan mengklaim bahwa warganya tetap kondusif, meski sebelumnya ada kabar yang menyebut bahwa status Merapi akan dinaikkan dari Normal menjadi Waspada. "Saya meminta warga agar tidak panik, meskipun ada kabar status Merapi akan dinaikkan," terangnya.
Hal itu karena ia yakin bahwa warganya juga telah siap menghadapi kondisi darurat, jika Merapi meletus. Terkait hal tersebut, pihaknya telah melakukan sejumlah antisipasi dan persiapan jika memang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Untuk kesiapan, kami selalu siap dan sudah siap. Kami sudah melakukan pendataan kawasan rawan bencana (KRB) yang meliputi Kaliurang Barat, Kaliurang Timur, Turgo dan sekitarnya. Kami juga sudah memiliki catatan warga lansia, anak-anak, dan ibu hamil yang menjadi prioritas untuk dievakuasi," paparnya.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa barak pengungsian di Pakem sudah siap digunakan. Selain dapat menggunakan barak-barak lama, yakni Barak Hargobinangun dan Oasis, ada juga sejumlah barak baru yang dapat dipakai warga.(wid)