RUUK DIY
Sultan, Bukan Saya yang Melakukan Pengeboman
Tanggapan Rumah Tokoh Penetapan, HM. Mulyadi
Laporan Wartawan Tribun Jogja : Anugerah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X berharap tidak ada potensi apapun di balik pengeboman rumah tokoh pro penetapan, HM. Mulyadi, yang terjadi pada Kamis (6/1/2010) di kediamannya RT 2 RW 3 Dusun Pirakbulus, Desa Sidomulyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman. Hal tersebut dikatakannya selepas acara dialog bersama warga di Desa Tunggularum, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (7/1/2010).
Sultan mengaku belum mendapat gambaran apakah pengeboman berhubungan langsung dengan masalah RUUK DIY atau tidak, mengingat HM. Mulyadi adalah seorang tokoh pro penetapan yang cukup vokal dan berani. Ia juga mengaku tidak tahu apa motivasi pelaku pengeboman atas tindakan tersebut.
Sultan sempat berseloroh,"Ya saya tidak mau maksudnya apa. Kok tanya pada saya, kan bukan saya yang melakukan pengeboman,"
Pengemboman yang terjadi pukul 02.30 WIB dini hari tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Bom yang dirakit dalam botol miras merek Topi Miring dan diisi paku dan mur itu diarahkan ke teras, merusak dan membakar bangku anyaman bambu dan krei (tirai.red) yang digantung persis di atasnya. Saat kejadian, seluruh keluarga Mulyadi sedang tertidur, kecuali istri Mulyadi, Sinaryah yang sedang bekerja menggarap soal untuk sekolahnya.
Sultan berharap bahwa kejadian seperti ini hanya terjadi sekali ini saja. "Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi," tegas Sultan