Kulon Progo

Usaha Tak Berkembang, Beberapa BUMDes di Kulon Progo Macet

Adapun unit lainnya dalam kondisi prima dan sekitar 25 unit sudah mampu mengembangkan sektor usaha lain dengan baik.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Beberapa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kulon Progo masuk kategori tidak sehat.

Operasionalnya macet dan pengelola tidak mampu mengembangkan sektor usahanya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (PMD Dalduk KB) Kulon Progo, Sudarmanto mengatakan dari totak 87 BUMDes, setidaknya ada lima unit dalam kategori tidak sehat dan 15 unit kurang sehat.

Adapun unit lainnya dalam kondisi prima dan sekitar 25 unit sudah mampu mengembangkan sektor usaha lain dengan baik.

Di antara unit yang tidak sehat adalah BUMDes Maju di Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh.

Operasionalnya pada sektor usaha simpan pinjam telah macet sejak beberapa tahun terakhir dan tidak ada usaha lain yang dijamah.

Baca: Refleksi Pembentukan BUMDes di Desa-desa

Selain itu juga ada BUMDes dari Giripeni serta Wates di Kecamatan Wates yang dalam kategori serupa.

"Usaha BUMDes Maju hanya simpan pinjam dan tingkat pengembalian angsuran dari masyarakat macet. Tugas kami untuk intens melatih mereka yang macet ibi agar bisa berkembang menyusul BUMDes lain yangsudah maju," kata Sudarmanto, Minggu (24/3).

Sudarmanto mengatakan, suatu BUMDes dikatakan sehat jika tingkat kemacetan angsuran dari anggotanya berada di bawah lima persen.

Indikator lain yakni besarnya biaya operasional tidak lebih tinggi dibandingkan pendapatan.

Pertembuhan aset sejak awal BUMDes berdiri juga menjadi parameter sakit tidaknya BUMDes tersebut.

Sementara ini, beberapa BUMDes yang berkatolegori sehat antara lain di Desa Jatirejo dan Ngentakrejo (Kecamatan Lendah); Desa Hargotirto dan Hargowilis (Kokap) serta di Desa Pagerharjo (Samigaluh).

Kelimanya mampu mengembangkan unit usahanya ke sektor lain seperti pengelolaan tempat wisata, olahraga, hingga pemasok beras ke Tomira, toko berjejaring yang diakuisisi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

Baca: Haruskah Mengembangkan BUMDes Bermodal besar?

Pelatihan kepada BUMDes sebetulnya juga sudah digelar, bekerjasama dengan Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) DIY.

Namun begitu, Sudarmanto mengimbau agar BUMDes bisa mengembangkan usahanya di sektor lain sesuai dengan potensi yang ada.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved