Yogyakarta

Akses Transportasi NYIA Ketinggalan, MTI Sarankan Pengadaan Bus Dulu

Tidak hanya mengantar penumpang saja, bus juga diharapkan bisa mengantar penumpang tersebut ke tempat-tempat wisata.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Dok AP 1
Progres pembangunan terminal internasional NYIA hingga awal Februari 2019. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pengamat Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno menilai akses transportasi DIY menyambut bandara baru belum siap.

Apalagi bandara NYIA diperkirakan beroperasi bulan depan.

Ia menilai pemerintah harus mengejar ketertinggalan tersebut.

Sebagai penerbangan internasional maka, perlu didorong dengan angkutan yang layak pula.

Baca: Bupati Kulon Progo Ingin Geblek Renteng Hiasi Dinding Underpass dan Lingkungan NYIA

"Ya pembangunan baik dari jalan dan transporatasi masih ketinggalan. Transprotasi kereta juga belum bisa, paling tidak jga tahun ini. Kalau bicara transportasi yang bisa mengejar ketertinggalan ini ya hanya bus dan taxi," katanya saat dihubungi Tribun Jogja, Senin (4/3/2019).

"Tetapi karena nanti penerbangan internasional, ya transpotasi jangan asal. Harus yang bagus juga, karena kan citranya Yogyakarta. Paling tidak ada bus dulu untuk ke Yogyakarta, ada yang ke Magelang juga. Sementara ya akses bus dan taxi dulu," sambungnya.

Tidak hanya mengantar penumpang saja, bus juga diharapkan bisa mengantar penumpang tersebut ke tempat-tempat wisata.

Sehingga memudahkan wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

Baca: Bandara NYIA Beroperasi, Dubes Thailand Pastikan Ada Penerbangan Langsung Thailand - Yogyakarta

Menurutnya membutuhkan setidaknya lebih dari satu tahun bagi pemerintah untuk menyesuaikan diri dengan keberadaan NYIA.

"Dari akses transportasi, akases jalan paing tidak ya satu tahun. Underpass saja kan baru selesai tahun ini. Harapannya bandara baru ini benar-benar bisa menjadi penerbangan internasional. Kalau Adisucipto ini kan dipaksakan untuk jadi internasional. Makanya pemerintah juga harusberupaya supaya mengimbangi itu,"imbuhnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved