Disbud Gunungkidul Keliling Desa Kenalkan Budaya Jawa Kepada Kalangan Anak-anak

Laporan Reporter Tribunjogja Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Kebudayaan (Disbud) Gunungkidul ingin kembali menggaungkan budaya jawa di kalangan anak-anak yang ada di seluruh wilayah Gunungkidul.

Upaya ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan budaya jawa yang saat ini mulai luntur.

Salah satu cara untuk melestarikan budaya jawa ke kalangan anak-anak adalah dengan mengenalkannya kepada anak-anak yang ada di desa sepekan sekali.

Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Bidang Pelestarian dan Nilai Budaya, Disbud Gunungkidul, Agus Mantara.

"Kami mencoba mendampingi anak-anak saat hari minggu agar hari liburnya tidak sia-sia, dengan berbagai kegiatan mulai dari out bond, ice breaking kemudian belajar materi sekolah," katanya, Rabu (27/2/2019).

Baca: Revitalisasi Pasar Argosari Diharap Dapat Memecah Kepadatan Taman Kuliner

Ia menuturkan saat kegiatan belajar tersebut juga diselipkan mengenai kebudayaan jawa, seperti tradisi lisan, tulisan-tulisan, pengetahuan tradional, ritus, dan teknologi tradisonal.

"Contohnya seperti tradisi lisan seperti ojo lungguh neng pinggir lawang (jangan duduk di depan pintu), kalau teknologi tradisional seperti bagaimana cara membuat jamu. Lalu bagaimana pijat tradisional yang benar, itu diajarkan pada hari minggu," katanya.

Tak hanya itu pihaknya juga mengajarkan permainan anak tradisional (dolanan anak) yang menurutnya anak-anak sekarang sudah mulai meninggalkan dolanan. Ada beberapa dolanan anak yang sudah meninggalkan permainan tersebut.

"Banyak anak-anak yang tidak mengetahui permainan tradisional atau olahraga tradisional benthik, gobak sodor, mereka lebih memilih bermain dengan gawainya daripada bermain dengan anak-anak lainnya di luar rumah," ucapnya.(tribunjogja)