Kuliner
Uniknya Citarasa Choi Pan di Yamie Singkawang Yogyakarta
Uniknya Citarasa Choi Pan di Yamie Singkawang Yogyakarta, Pakai Ebi Asli Kalimantan
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM - Singkawang, kota terbesar kedua setelah Pontianak, Kalimantan Barat telah kondang dikenal sebagai Hongkong-nya Indonesia.
Banyaknya bangunan oriental serta warganya yang rata-rata adalah Tionghoa alias peranakan membuat Singkawang memiliki keunikan tersendiri. Begitu juga dengan makanannya yang kaya dan khas.
Citarasa kuliner unik itu jugalah yang dibawa oleh Yamie Singkawang. Rumah makan yang berada di Jalan Brigjen Katamso No 304, Yogyakarta menghadirkan satu jenis kudapan yang populer di Singkawang dan Pontianak, yaitu Choi Pan.
Choi Pan, atau yang juga disebut sebagai Chai Kue adalah penganan berbentuk seperti pangsit rebus dengan kulit tipis. Ada dua pilihan isi, yaitu bengkoang dan daun kucai.
Pemilik Yamie Singkawang, Kian Chang, adalah warga asal Kota Seribu Pagoda tersebut.
Baca: Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta XIV 2019 Dibuka, Sajikan Ratusan Kuliner dan Festival Budaya
"Semua makanan di sini, termasuk Choi Pan saya buat sendiri," kata Kian saat ditemui Tribunjogja.com.
Ia pun menyatakan seluruh bahan-bahan ia peroleh dari Yogyakarta. Tidak sulit baginya untuk mendapatkan bahan-bahan yang serupa dengan makanan aslinya dari Singkawang.
Salah satu bahan penting dari Choi Pan adalah ebi atau udang halus yang dikeringkan. Menurut Kian, ebi cenderung langka di Yogyakarta. Namun bahan tersebut ternyata bisa ia temukan juga di sini.
"Penjualnya pun mendapatkan ebinya langsung dari Kalimantan, yang memang sudah terkenal enak," terang wanita berambut pendek ini.
Seporsi Choi Pan tersedia dengan harga Rp 15 ribu. Berisi 6 buah, pembeli bisa memilih isiannya, apakah bengkoang atau kucai saja, atau dicampur.
Jika membeli dua porsi, maka pembeli akan mendapatkan 10 buah Choi Pan. Kian mengakui bahwa ia membuat Choi Pan dalam jumlah terbatas. Apalagi makanan tersebut tidak tahan lama.
"Kita buat dua kuota, untuk makan di tempat dan dibawa pulang. Kalau yang bawa pulang harus masuk antrian dulu," jelas Kian.
Tribunjogja.com pun berkesempatan pula untuk mencicipi Choi Pan buatan Kian. Choi Pan berisi cacahan bengkoang cenderung memiliki rasa yang gurih, dengan rasa udang yang cukup dominan.
Sementara yang berisi daun kucai (sayuran sejenis daun bawang) memiliki rasa yang cenderung segar. Rasa seperti daun bawang pun samar-samar juga terasa.