Kota Yogyakarta
Sinergi TSLP dan LPPM dalam Program Gandeng Gendong
Selanjutnya, PR kedua Pemkot Yogyakarta adalah mengurangi Kemiskinan meski kemiskinan di kota sudah berada di keraknya.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota Yogyakarta menggekar kegiatan Sinergitas Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TSLP) dan Forum Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Kota Yogyakarta serta launching Logo Gandeng Gendong, di Hotel Arjuna, Selasa (29/1/2019).
Ketua TSLP, Wahyu Wijonarko menjelaskan bahwa tujuan dari sinergitas tersebut adalah untuk menyusun strategi guna memperkuat sektor ekonomi, termasuk di dalamnya juga menguatkan citra Yogya sebagai Kota Pariwisata.
"Adanya pelatihan diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM yang ada di Kota Yogyakarta. Mereka memiliki keterampilan dan dapat mendukung Yogya sebagai Kota Pariwisata," tuturnya, saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Baca: Maksimalkan Potensi, Heroe Poerwadi Ingin Sinergikan UPPKS dengan Program Gandeng Gendong
Ia juga menjelaskan, sasaran merema dalam bidang sosial yakni ikut terlibat dalam penataan dan penanganan tumah tidak layak huni (RTLH).
Selain itu, di bidang pendidikan, disediakan beasiswa untuk keluarga tidak mampu non-KMS agar tidak putus sekolah dan mampu merampungkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Selanjutnya, CSR kami juga mencakup stimulan BPJS untuk guru PAUD, membangun fasilitas olahraga dan ruang terbuka hijau publik, serta di kesehatan ada perbaikan sanisitas masyarakat dan penanganan balita," bebernya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyampaikan bahwa masalah Pemkot Yogyakarta adalah kesenjangan pendapatan.
"Ketimpangan paling tinggi. Pendapatan menengah atas dan menengah bawah semakin tahun semakin melebar," ucapnya.
Selanjutnya, PR kedua Pemkot Yogyakarta adalah mengurangi Kemiskinan meski kemiskinan di kota sudah berada di keraknya.
Baca: Wali Kota Yogya : Gandeng Gendong Percepat Proses Kemajuan UMKM
"Kepala BPS kota pada akhir 2018 menyebutkan angka kemiskinan 6,98 persen. Ini menggembirakan. Kami menarget 2022 turun 7,1 tapi sudah terlampaui," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) menjadi yang paling tinggi di Indonesia.
Dilihat dari sektor pendidikan menjadi paling baik atau hanya satu tingkat di bawah Jakarta.
"Kita juga 8 tahun berturut-turut menjadi kota sehat yang predikatnha paling tinggi. Tidak ada lagi orang yang tidak bisa sekolah dan tidak bisa berobat karena tidak punya biaya. Pendidikan dan kesehatan jaminan dasar bagi semua," tandasnya.
Selain itu, Heroe menuturkan bahwa tingkat pendapatan masyarakat juga dinilai baik.meski kesenjangan melebar.