Yogyakarta

BPOM DIY Sebut Masih Ada Jajanan Anak Mengandung Bahan Berbahaya

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DIY menyebut peredaran jajanan anak mengandung bahan berbahaya masih terjadi.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DIY menyebut peredaran jajanan anak mengandung bahan berbahaya masih terjadi.

Hal tersebut didapat dari hasil pemantauan BPOM DIY sepanjang 2018 silam.

"Jajanan dengan bahan-bahan tersebut rawan bagi kesehatan anak," kata Kepala BPOM DIY Rustyawati saat dihubungi Tribunjogja.com, hari Minggu (27/01/2019).

Meskipun demikian, Rustyawati tidak merinci wilayah mana yang paling rawan terhadap jajanan anak dengan bahan berbahaya tersebut.

Terlepas dari hal tersebut, ia memastikan bahwa pihaknya selalu melakukan monitoring jajanan anak ke sekolah-sekolah.

Baca: Lebarkan Sayap, Naavagreen Akan Buka Cabang Baru di Bintaro dan Jambi

"Monitoring tersebut kami lakukan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat," jelas Rustyawati.

Beberapa waktu lalu, Rustyawati juga mengimbau agar masyarakat, terutama para orangtua, agar memperhatikan jajanan anak pada musim penghujan ini.

Sebab menurutnya, di musim seperti ini lingkungan tempat jajanan lebih mudah tercemar.

Apalagi lalat biasanya muncul banyak saat musim hujan.

Baca: Pastikan Jajanan Anak Bersih, BPOM DIY Lakukan Pengecekan ke Sejumlah Sekolah

BPOM DIY sendiri saat ini juga melakukan pengecekan terhadap higienitas makanan.

Namun belum fokus sepenuhnya lantaran proses uji lab yang cukup lama.

"Uji lab kita memakan waktu seminggu, namun jika memang positif sesuatu pasti langsung kami sampaikan ke Dinkes dan Disdik," kata Rustyawati. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved