Regional

Takuti Warga, Pencuri yang Hanya Mengenakan Celana Dalam Ini Berjongkok Tirukan Gaya Babi Ngepet

Takuti Warga, Pencuri yang Hanya Mengenakan Celana Dalam Ini Berjongkok Tirukan Gaya Babi Ngepet

Editor: Hari Susmayanti
ISTIMEWA
Suprapto si 'babi ngepet', pencuri sembilan rumah di empat kompleks perumahan digiring menuju tahanan Mapolres Jombang, Rabu (9/1/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM - Beberapa waktu yang lalu, isu adanya babi ngepet di sejumlah perumahan di Jombang ramai dibicarakan warga.

Beberapa warga di empat perumahan yakni Perumahan Tambakrejo Asri, Perumahan Astapada Indah 1, Astapada Indah 2 dan Perumahan Astapada Indah 3 kehilangan uang secara misterius.

Namun isu soal babi ngepet tersebut akhirnya terbantahkan setelah pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku pencurian yang meresahkan warga tersebut.

Pencuri atau pelakunya ternyata bukan makhluk jadi-jadian berupa 'babi ngepet' sebagaimana yang dirumorkan, tapi manusia biasa.

Sang pelaku adalah Suprapto (38), warga Desa Joketro, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jatim.

Pelaku mengaku sebagai petani dan tidak memiliki kesaktian apa pun.

Baca: Warga di Jombang Kehilangan Uang Secara Misterius, Ketua RW : Yang Pasti Bukan Babi Ngepet

Baca: Hadir sebagai Saksi, Keluarga Korban Pembunuhan di Tegalrejo Berharap Terdakwa Dihukum Mati

"Tidak. Tidak punya kesaktian. Saya pencuri biasa," kata Suprapto, saat dipamerkan dalam konferensi pers di Polres Jombang, Rabu sore (9/1/2019).

Lantas mengapa kemudian muncul rumor pencurinya makhluk jadi-jadian 'babi ngepet'?

Menurut Kasatreskrim Polres Jombang AKP Gatot Setyo Budi, itu karena dalam menjalankan tindak pencuriannya, pelaku cukup rapi dan tak terdeteksi.

Yakni, dengan membobol rumah tanpa merusak kunci.

Selanjutnya, pelaku menguras isi rumah tanpa meninggalkan jejak, seolah rumah disatroninya tidak pernah dimasuki pencuri.

Caranya, sambung Gatot, pelaku mengincar rumah berlantai dua atau lebih.

Jika sudah ketemu, dia akan memanjat tembok di dekatnya, lalu melata di atas genting dari rumah satu ke rumah lainnya. Model hunian di perumahan atapnya memang tersambung.

Baca: Kasus Dugaan KDRT Terjadi di Semanu, Pelaku dan Korban Terluka

Baca: Masalah Ekonomi dan Media Sosial Picu Tingginya Kasus Penceraian di Sleman, 2018 Ada 2200 Kasus

Jika sudah sampai di lantai dua dari rumah yang diincar, dia akan masuk. Dan biasanya, pintu rumah di lantai dua memang jarang yang dikunci.

"Dari situlah dia masuk, kemudian menguras uang dan barang berharga lainnya. Bagaimana mau merusak pintu kalau memang rumah tidak terkunci. Rumah lantai dua biasanya jarang dikunci karena dianggap sudah aman," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved