Pendidikan
Bantu Penyandang Autis, Dua Siswa SMA 8 Yogyakarta Ciptakan Terapi Autis Online
Bantu Penyandang Autis, Dua Siswa SMA 8 Yogyakarta Ciptakan Terapi Autis Online
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sejak 2010 hingga 2016 terdapat sekitar 140 ribu anak di bawah usia 17 tahun menyandang autis.
Sedikitnya jumlah tempat terapi untuk anak autisme serta masih banyaknya orangtua yang tidak sempat memberikan terapi autisme pada anak, mendorong dua siswi SMAN 8 Yogyakarta mengembangkan terapi autisme online (TEMEN) yang mudah diakses secara gratis.
Adalah Angeline Freshbi Chesa Halim dan Anglila Siddha Paramarthastri yang mencoba memunculkan ide untuk membuat TEMEN melalui YouTube channel.
Chesa menceritakan, ide awal pembuataan TEMEN tersebut bermula dari dari pertemuan dengan orangtua siswa di sebuah sekolah luar biasa yang mengeluhkan biaya yang mahal untuk terapi anaknya.
Baca: Diduga Cabuli Gadis Disabilitas di Semak-semak, Oknum Guru Honorer di Tana Toraja Diciduk Polisi
Terapi seharusnya dilakukan rutinitas menjadi terhambat karena masalah biaya.
Di sisi lain, ahli terapis untuk anak autis tidak mudah dijumpai, terlebih di daerah-daerah pelosok.
Untuk itu, dua siswi SMAN 8 Yogyakarta membuat terapi menggunakan video yang diunggah melalui YouTube yang menggunakan konsep terapi Applied Behavioral Analysis (ABA).
Baca: Pengumuman CPNS : Daftar 37 Instansi yang Masih Proses DS di BKN, 7 Menunggu Finalisasi Instansi
"Terapi ini mengajarkan kemampuan dasar kognitif anak penyandang autis, seperti kemampuan mengenal huruf dan angka," kata Chesa pada Kamis (3/1/2019).
Penelitian Terapi Autisme Online ini berhasil membawa dua siswi SMAN 8 Yogyakarta meraih medali emas dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) 2018.
Penelitian TEMEN ini rencananya akan diikutkan dalam lomba INTEL ISEF pada Mei 2019 mendatang di Amerika melalui seleksi di Bogor. (tribunjogja)