Sleman

Analisis Prof Koentjoro UGM Terungkapnya Kelompok Pelaku Pesta Seks di Congcat Sleman

pada kejadian itu ia menduga yang menonton adalah kelompok homoseksual yang telah menikah secara hetero atau dengan wanita.

Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.com
Polda DIY melaksanakan pengungkapan kasus Pesta Seks di salah satu hotel di Kawasan Yogyakarta 

Menyibak Tabir Gelap Praktik Asusila di Kota Pelajar

TRIBUNJOGJA.COM --- Terungkapnya kasus pesta seks menggunakan fasilitas kamar hotel di wilayah Yogyakarta menyibak tabir (Tirai-red) gelap praktik serupa di Kota Pelajar.

Prof Koentjoro psikolog, Universitas Gajah Mada Yogyakarta mengatakan, pada kejadian itu ia menduga yang menonton adalah kelompok homoseksual yang telah menikah secara hetero atau dengan wanita.

Dengan mereka menonton adegan, maka mereka bisa ereksi sehingga bisa melakukan penetrasi dengan istrinya walaupun dia seorang homoseksual.

"Yang kedua adalah orang-orang ini ingin merasakan sensasi seks yang lebih ditambah rasa ingin tahu yang besar," bebernya.

Namun yang menarik perhatiannya adalah, bagaimana seorang perempuan bersuami mau melakukan hubungan persetubuhan dengan ditonton banyak orang.

Karena menurutnya ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

Dijelaskannya, perempuan harus memiliki rasa dulu dalam melakukan sebuah persetubuhan, sebaliknya dengan laki-laki yang tak masalah walaupun tidak ada rasa.

"Yang jadi masalah adalah, cewek ini ada rasa (karena melakukan dengan suaminya), tapi malunya tidak ada. Ini berarti dia sudah memiliki pengalaman serupa yang menghilangkan rasa malunya, dan ini tidak hanya dilakukan sekali," urainya.

Sedangkan bila ini memakai uang, maka yang terjadi adalah si suami telah memanfaatkan dan menjual istrinya.

Dalam kesempatan itu, Koentjoro mengakui bahwa dulu awalnya ia tidak percaya bahwa perilaku ini terjadi di Yogyakarta.

Namun berdasarkan penelitian baik yang dilakukan dirinya ataupun mahasiswanya, ternyata kegiatan ini benar terjadi di Jogja.

"Ada sepasang suami istri berhubungan badan dan ditonton atau suami menonton istrinya sedang disetubuhi orang lain. Setelah nonton suaminya juga ikut bermain," bebernya.

Dan seluruh kegiatan itu biasa dilakukan di hotel berbintang karena kemungkinanya kecil untuk digerebek aparat.

Petugas mengamankan barang bukti berupa ponsel milik anggota kelompok, pakaian dalam, alat kontrasepsi dan uang sejumlah Rp 1,5 juta, Kamis (14/12/2018)
Petugas mengamankan barang bukti berupa ponsel milik anggota kelompok, pakaian dalam, alat kontrasepsi dan uang sejumlah Rp 1,5 juta, Kamis (14/12/2018) (TRIBUNjogja.com | Santo Ari)

Baca: Kisah Penangkapan Pegawai Outlet Kebab di Sleman oleh Densus 88, 4 Dibawa, 1 Tak Balik Lagi

Kaca Mata Sosiolog

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved