Regional
Yayasan Cendekia Mitra Indonesia Bantu Masyarakat Desa Bolo Boyolali Optimalkan Potensi Pertanian
Yayasan Cendekia Mitra Indonesia Bantu Masyarakat Desa Bolo Optimalkan Potensi Pertanian
Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Tim dari Cendekia Mitra Indonesia, sebuah yayasan yang menaungi amal usaha STIE Mitra Indonesia berkunjung ke Desa Bolo, Wonosegoro, Boyolali, Jumat (23/11/2018) pagi.
Kedatangan mereka sebagai tindak lanjut atas kunjungan sebelumnya dalam upaya melakukan inisasi kerjasama bidang pemberdayaan masyarakat.
Tim terdiri dari Yayasan Cendekia Mitra Indonesia melibatkan tenaga pendamping seperti pebisnis, konsultan bidang pariwisata, ahli pertanian dan supplier sayur dan calon pembeli bahan pertanian (pasar).
Dari Desa Bolo, hadir warga, perangkat desa, karang taruna, tokoh masyarakat ditambah sebagian warga Gondanglegi, Klego, Boyolali yang juga menjadi partisipan.
Sambutan hangat terlihat dari warga Bolo begitu tim datang. Sesi interaksi dilakukan di salah satu rumah warga berisi tanya jawab, diskusi dan paparan Eka Supriyatin, wanita asal Boyolali yang sukses menjadi motivator dan pemateri nasional sampai internasional karena keberhasilannya mengolah ikan lele dengan berbagai varian.
Juga Agung Triatmoko, owner Cahaya Sinergi Indonesia (CSI) sekaligus praktisi yang fokus mengolah produk singkong menjadi tepung Mocaf (Modifikasi Casafa).
Bahkan Moko, sapaan akrab Agung sempat mengajak warga Bolo praktek dan berinteraksi secara langsung mengoperasikan alat khusus perajang singkong untuk nanti diolah menjadi tepung Mocaf.
“Mba Eka dan Pak Moko ini kita datangkan untuk menimbulkan semangat masyarakat Desa Bolo mengoptimalkan sumber daya alam yang ada. Arah kita integrated farming, yaitu pertanian yang terintegrasi. Warga bisa memulai proses tanam sampai mengolah secara mandiri supaya lebih bernilai ekonomi,” kata Hari Sutantya, Direktur Litbang Yayasan Cendekia Mitra Indonesia.
Pasca kunjungan ini, Hari mengatakan jika pihak Yayasan Cendekia Mitra Indonesia akan terus melakukan pendampingan kepada masyarakat Bolo, Gondanglegi dan desa-desa lain yang masuk dalam program pembinaan mereka.
Baik berupa sosialiasi dan pelatihan dengan tetap mendatangkan banyak tenaga ahli di bidang masing-masing.
Lebih dari peningkatan produksi pertanian, juga nantinya akan dikembangkan ke lingkup yang lebih luas seperti pariwisata dan pengelolaan keuangan desa melalui BUMDes.
Khusus BUMDes akan didampingi langsung oleh Karnadi Ismono dari Manajer Pojok Desa yang concern terhadap pembinaan dan pendampingan berbagai unit BUMDes di Indonesia.
Target finalnya, adalah menjadikan masyarakat desa menjadi benar-benar mandiri demi hidup mereka yang lebih maju dan bebas mengelola dari hulu ke hilir melalui BUMDes.
Juga demi menghilangkan fenomena monopoli tengkulak, yang sumber perugi petani dan kendala mereka dalam menjual hasil pertaniannya dengan harga yang pantas dan mensejahterakan.
“Jadi masyarakat, petani ini jangan lagi hanya jadi pihak yang memproduksi bahan baku saja. Tetapi mereka juga bisa mengolah menjadi bahan yang bisa dijual dengan harga yang lebih bernilai. Kita juga bekerjasama dengan beberapa perusahaan yang siap membeli hasil olahan petani. Jadi setelah panen, mereka tidak bingung menjual kemana,” kata Hari.