Gunungkidul
Diduga Diserang Binatang Liar, Belasan Hewan Ternak di Gunungkidul Mati
Warga Kecamatan Tepus dan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul dihebohkan karena belasan hewan ternak milik warga mati mengenaskan.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL - Warga Kecamatan Tepus dan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul dihebohkan karena belasan hewan ternak milik warga mati mengenaskan.
Diduga hewan ternak mendapat serangan hewan liar.
Baca: Jelang Pancaroba, Waspada Tanah Ambles di Gunungkidul
Akibat peristiwa ini, sebanyak 11 hewan ternak mati.
Kepala Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Sucipto mengatakan di daerahnya ada delapan ekor kambing yang diserang oleh hewan buas sejak 15 hari terakhir.
"Sudah 15 hari belakangan delapan ekor kambing mati karena serangan hewan liar, terdapat luka gigitan dibagian leher, hewan ternak mati karena kehabisan darah," katanya pada Tribunjogja.com, Senin (17/9/2018).
Ia mengatakan hal tersebut terjadi karena hewan ternak berada di ladang sehingga tidak terawasi oleh pemilik hewan, serangan tersebut terjadi di tiga dusun yaitu Ngandeande, Cakbohol, dan Winangun.
"Saya sudah memperingatkan warga terkait dengan potensi serangan hewan ternak saat musim kemarau, karena sudah 5 tahun terakhir serangan terus berulang," katanya.
Ia menghimbai kepada masyarakat untuk mengawasi hewan ternak mereka masing-masing, dengan cara membawa hewan ternak ke dekat rumah.
"Tambah pengamanan seperti pagar yang kuat untuk mengantisipasi serangan hewan liar, atau bawa pulang hewan ternak," katanya.
Sementara Kapolsek Girisubo, AKP Mursidiyanto mengatakan di Kecamatan Girisubo juga terjadi serangan hewan ternak pada senin dini hari, memakan korban tiga ekor kambing mati milik warga dusun Sawah.
"Di Girisubo terjadi 3 serangan kepada hewan ternak, kambing tersebut milik Harjono alias Ngatijo, kandang jauh dari pemukiman warga berada di tengah ladang," katanya.
Ia mengtakan ciri-ciri hewan yang mati dengan luka serangan di bagian leher dan perut atas diduga diserang oleh anjing liar.
Baca: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul Sebaiknya Segera Ditata Kembali
Terpisah Kepala Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnubroto mengatakan pihaknya masih belum mendapatkan laporan dari masyarakat terkait dengan serangan hewan yang terjadi di dua kecamatan tersebut.
"Kami menghimbau kepada masyarakat agar membawa ternak pulang atau paling tidak membuat pagar yang kuat sehingga hewan liar tidak bisa menyerang hewan ternak. Masyarakat memelihara di ladang karena mempermudah dalam memberikan pakan dan mengambil air," terangnya.(*)