Yogyakarta

Kajian Jalur Kereta Api Bandara NYIA dan Tol Semarang Yogya

simpang rel kereta apinya sendiri rencananya akan dipusatkan di Stasiun Kedundang, Kulonprogo.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNjogja.com | Bramasto Adhy
ILUSTRASI : Pekerja menyelesaikan proses pengantian expantion joint atau sambungan antar jembatan di Jembatan Layang Janti, Yogyakarta, Selasa (31/07/2012). 

Pemerintah Daerah (Pemda) DIY tengah melakukan kajian business plan, sekaligus berkoordinasi dengan pusat, terkait rencana pembangunan jalur kereta api menuju New
Yogyakarta International Airport (NYIA), di Kulonprogo.

Kabid Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Munarto, mengatakan bahwa beberapa waktu lalu, pihaknya sudah bertemu dengan Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman dan PT Angkasapura.

"Jadi, dalam pertemuan itu, salah satunya menetapkan, kalau terasenya nanti tetap eleveted, yang menuju ke bandara itu," katanya beberapa waktu lalu.

Munarto menjelaskan, untuk arah menuju NYIA, simpang rel kereta apinya sendiri rencananya akan dipusatkan di Stasiun Kedundang, Kulonprogo. Ia pun memastikan, jaraknya
dengan bandara tidak akan terlampai jauh, atau hanya sekitar 4 kilometer.

"Dekat dengan Temon, jadi pas simpangnya itu. Terus, kalau aksesnya ke barat, kemungkinan tetap memakai eksisting sekarang. Jadi, hanya menyimpang ke arah bandara
saja," jelasnya.

Di samping itu, Munarto menuturkan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), melalui Dirjen Perkeretaapian, juga tengah melakukan kajian, untuk memilih terase mana, yang
nantinya akan dibangun ke arah utara, menuju kawasan Candi Borobudur.

Baca: Patok Dipasang di Secang, Jalur Kereta Api Yogyakarta-Magelang Segera Direaktivasi

Baca: Kereta dari Yogya ke Bandara NYIA dalam Proses Desain

Baca: Tol Bawen Yogyakarta yang Masuk Wilayah DIY: 10,7 Km dan Melayang

Ilustrasi desain Bandara NYIA
Ilustrasi desain Bandara NYIA (NET)

"Borobudur itu kan KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) juga ya di sana. Bagaimana pemerintah ini memberikan akses ke sana. Kalau Jawa Tengah, itu kan rencana
dari Semarang, terus ke Borobudur dan Yogyakarta," tuturnya.

Akan tetapi, ia mengungkapkan, wacana jalur kereta api dari Semarang yang hendak dibangun mengikuti terase tol Tol Semarang (Bawen) - Yogya, hampir tidak mungkin bisa terealisasi.
Pasalnya, tol tersebut, rencananya dibangun tepat di atas selokan mataram.

"Kesepakatanya itu kan ingin mengikuti terase-terase tol Yogya-Bawen. Tapi, kalau masuk Yogya jelas tidak mungkin, karena rencana tol yang di sini itu kan berada di
atas selokan mataram, sehingga tidak mungkin kalau kereta api di situ," ungkapnya.

Baca: Berikut Daftar 44 Desa di Kabupaten Magelang Terdampak Pembangunan Tol Bawen Yogyakarta

Baca: Alasan Wilayah Prambanan Tak Boleh Dilewati Proyek Tol Solo-Jogja

Baca: Target Operasional Bandara Dimajukan, Hasto Berharap Ada Kejelasan Pembangunan Jalur Kereta Bandara


Sedangkan untuk menyambungkan jalur kereta dari utara dengan Stasiun Tugu, kemungkinan tidak akan maksimal jika memakai cara reaktivasi terase lama, di tengah
pembangunan pemukiman dan jalan di kawasan kota yang semakin masif dewasa ini.

"Karena itu, kemungkinan jalurnya, dari Stasiun Patukan ke arah utara, lalu diteruskan sampai Jawa Tengah. Mungkin campuran ya, ada yang menggunakan terase lama,
kemudian ada yang baru," katanya.

"Tapi, kalau masuknya ke Yogyakarta, kemarin inginnya itu memakai terase baru, yang ke Patukan itu. Sehingga, Patukan nanti akan dijadikan sebagai stasiun khusus
penumpang," imbuh Munarto.

Namun, tambahnya, segala kemungkinan tersebut masih terus digodog oleh pemerintah pusat. Ia berharap, dalam waktu dekat, para pengemban kebijakan di tingkat teratas
itu, bisa memaparkan progres, sekaligus pilihan mana yang akan diambil.

"Terkait itu kami harus memastikan, karena nanti di dalam pembebasan lahan, termasuk AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), lalu kebutuhan tanah, itu kan harus
melibatkan daerah," cetusnya. (aka | Tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved