Yogyakarta
Hingga Agustus, BNNP DIY Musnahkan 6 Kilogram Narkoba
Banyaknya barang bukti yang dimusnahkan dikarenakan Yogyakarta masih menjadi sasaran para pengedar narkoba.
Penulis: rid | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Hingga bulan Agustus tahun 2018, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY telah memusnahkan barang bukti narkoba dengan total berat 6 kilogram (Kg).
Banyaknya barang bukti yang dimusnahkan dikarenakan Yogyakarta masih menjadi sasaran para pengedar narkoba.
Karenanya, BNNP DIY mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya peredaran narkoba di lingkungannya.
Bahkan, masyarakat dapat melaporkan kepada pihaknya apabila menemukan peredaran tersebut.
Baca: Terkait Penyelundupan Sabu, BNNP DIY Tetapkan Dua Tersangka
Kepala BNNP DIY, Brigjen Pol. Triwarno Atmojo menuturkan, bahwa selama tahun ini pihaknya telah menangani beberapa kasus terkait narkoba, khususnya sabu-sabu.
Kendati demikian, diakuinya bahwa dari kasus-kasus tersebut kebanyakan masih dalam tafar pemakai saja, sedangkan pengedar besar belum ada.
"Tahun 2017 ada 17 kilogram barang bukti narkoba yang dimusnahkan, kalau tahun ini khususnya sampai bulan Agustus sudah memusnahkan 6 kilogram narkoba," katanya, Rabu (15/8/2018).
Lanjutnya, Yogyakarta bukan dijadikan sarang pengedar namun banyaknya pengedar dari luar DIY beroperasi di Yogyakarta.
Karenanya, pihaknya terus berupaya untuk mencegah narkoba masuk ke Yogyakarta.
Selain itu, kebanyakan kasus narkoba yang ditangani pihaknya masih didominasi oleh pemakai.
Baca: BNNP DIY Musnahkan Barang Bukti Satu Kilogram Sabu
"Yogyakarta menjadi sasaran para pengedar narkoba karena banyak mahasiswa dan tempat-tempat wisata di Yogyakarta, jadi dianggap potensial. Makanya kita harus waspada terhadap peredaran narkoba di sekeliling kita," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Direktorat Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda DIY, Kombes Pol. Wisnu Widarto mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah hukum Polda DIY.
Menurutnya, dalam pelaksanaannya, pihaknya turut menggandeng pihak-pihak terkait, khususnya dengan pihak Kantor Bea Cukai Yogyakarta.
Mengenai Yogyakarta yang menjadi sasaran empuk para pengedar narkoba, menurutnya belum bisa dikatakan sepenuhnya benar.
"Nggak terlalu ya, karena kebanyakannya pemakai dan kalau pengedar yang diedarkan paket-paket kecil. Kalau bandar besar belum ada sejauh ini," ucapnya.