Pendidikan
Peresmian Gedung Penelitian dan Pengembangan FKKMK UGM
Gedung Penelitian dan Pengembangan disiapkan khusus untuk mewadahi pusat-pusat kajian di lingkungan FKKMK UGM.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Penelitian menjadi satu di antara bentuk kontribusi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan di tingkat lokal, nasional, regional maupun internasional.
Masalah-masalah kesehatan tersebut dewasa ini semakin kompleks dan tidak bisa diatasi oleh penelitian yang hanya berbasis pada satu disiplin saja.
Baca: Rektor UGM Buka Konferensi Internasional Bidang Sains dan Teknologi
Pusat kajian-pusat kajian merupakan satu dari beberapa kendaraan utama FKKMK UGM untuk menghasilkan lebih banyak penelitian-penelitian lintas disiplin yang berujung pada kebijakan, program atau pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Untuk itu, Gedung Penelitian dan Pengembangan disiapkan khusus untuk mewadahi pusat-pusat kajian di lingkungan FKKMK UGM yang juga diresmikan pada Jumat (10/8/2018).
Sebelumnya, gedung ini merupakan gedung Pusat Pelatihan Bahasa, Fakultas llmu Budaya UGM.
Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan FKKMK UGM, Yodi Mahemdradhata mengatakan, gedung ini akan ditempati oleh 10 pusat kajian.
Diantaranya terdiri dari Pusat Kedokteran Tropis, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia, Pusat Kesehatan Reproduksi, Pusat Kedokteran Herbal, Pusat Bioetik dan Humaniora Kesehatan.
Selain itu juga Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan, Crinicat Epidemiotogy and Biostatistic Unit, Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan, serta Pediatrics Research Office (PRO) yang sedang dalam proses pengajuan sebagai pusat kajian.
"Harapan dengan penempatan dibawah satu atap semua pusat kajian kita lebih sinergi, lebih intens untuk saling melengkapi saling mempekuat, sehingga lebih bisa berkontribusi untuk mengatasi masalah-masalah kita yang makin kompleks," ujar Yodi pada Tribunjogja.com.
Baca: Cerita Nur Wijaya Mahasiswa Termuda UGM Yogyakarta, Umurnya 15 Tahun
Selain itu, pengelolaan bersama pusat-pusat kajian di bawah satu atap mampu mensinergikan kapasitas, peluang kerja sama, maupun koordinasi yang lebih optimal.
Sehingga dapat semakin meningkatkan kontribusi FKKMK UGM dalam menjawab permasalahan kesehatan bangsa dan dunia.
"Dan potensi sinergi ini sangat tinggi karena di gedung ini akan berkumpul peneliti yang selama ini dihimpun di bawah pusat kajian menjadi ujung tombak riset," terangnya. (*)