Pendidikan
Raih Emas dalam OSN 2018, Yhuanditra San Siswa Berprestasi dan Sederhana
Siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta tersebut yakni Yhuanditra San atau Andi sapaan akrabnya.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta berhasil meraih medali emas dalam ajang OSN (Olimpiade Sains Nasional) 2018 Bidang Kebumian pada 1-7 Juli lalu di Padang, Sumatera Barat.
Siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta tersebut yakni Yhuanditra San atau Andi sapaan akrabnya.
Sebelum meraih emas pada tingkat nasional, Andi telah berhasil meraih peringkat 2 Olimpiade Sains tingkat Kota bidang Kebumian dan peringkat 3 Olimpiade Sains tingkat Provinsi bidang Kebumian.
Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Slamet Purwo mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi yang berhasil diraih Andi.
Baca: Siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Raih Medali Emas dalam Ajang OSN 2018
"Kita mendapatkan emas dalam OSN terakhir tahun 2003. Untuk itu kita terus berusaha semaksimal mungkin untuk meraih target mendapatkan medali tingkat nasional," ujarnya pada Senin (9/7/2018).
Pihaknya juga telah berupaya maksimal dengan mengolah kemampuan para siswa di bidang sains sejak kelas X dengan memberikan pembinaan guna mempersiapkan olimpiade sains.
"Kita tahun ini bisa mengantarkan Andi dengan segala kemampuan kita di tingkat nasional dan pulang membawa medali emas," lanjut dia.
Slamet melanjutkan, selama ini Andi dikenal sebagai anak yang berprestasi.
Andi juga mendapatkan beasiswa dari ikatan alumni sekolah 'IKAMUHA' selama menempuh pendidikan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
Baca: Peserta Didik SMP yang Sudah Diterima Jalur Prestasi Diminta untuk Segera Daftar Ulang
"Andi mendapat beasiswa karena sewaktu SMP mendapat Nem tertinggi di SMP Muhammadiyah Depok 1. Selain itu Andi juga diberikan uang saku Rp 600 ribu setiap bulannya dari 'IKAMUHA'. Untuk kelanjutan studinya akan kita pikirkan," tuturnya.
Selain dikenal sebagai siswa berprestasi, Slamet menceritakan, Andi merupakan sosok siswa yang sederhana.
"Kerja keras dia luar biasa. Ayahnya seorang guru seni, kesungguhannya dalam belajar luar biasa dengan kesederhanaannya," jelas dia.
Sementara itu Andi menungkapkan, medali emas ini merupakan prestasi pertamanya di tingkat nasional.
Tahun lalu Andi juga sempat mengikuti olimpiade sains bidang Kebumian, namun langkahnya harus terhenti di tingkat provinsi.
"Ketika saya gagal, saya terus belajar dan saya yakin punya kesempatan lagi. Ketika kesempatan itu datang, saya manfaaatkan dengan sebaik-baiknya," ujar Andi yang bercita-cita ingin menjadi seorang ahli Geologi ini.(TRIBUNJOGJA.COM)