Cerita Keris Sabuk Inten yang Ditemukan Tersembunyi di Masjid Agung Plered

Sebilah keris tanpa gagang itu terpajang anggun di lemari displai berhologram di Museum Plered

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM / Setya Krisna Sumargo
Keris Dapur Sabuk Inten pamor Wos Wutah atau Beras Wutah terpajang anggun di lemari displai berhologram di Museum Plered. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebilah keris tanpa gagang itu terpajang anggun di lemari displai berhologram di Museum Plered.

Bertumpu di dua gagang akrilik bening, keris sangat langka itu mendapatkan efek visual yang sangat cantik dan dramatis. 

Berada di dalam ruang prisma, efek visual cahaya hologram membuat keris itu tampak tiga dimensi dan mempesona auranya. 

Pencahayaan yang tepat dan eksotik dari efek asap yang tiba-tiba menyelimuti keris, membuat penampilan keris itu tak hanya cantik, tapi juga kadang garang menyeramkan. 

"Ini keris dapur Sabuk Inten pamor Wos Wutah atau Beras Wutah," kata Denny Prabawa, Edukator Museum Plered, Bantul, Rabu (12/9/2017). 

"Keris ini ditemukan saat penggalian arkeologis di Situs Masjid Kauman pada 2010. Kondisinya saat itu relatif utuh," jelas Denny. 

Menurutnya, saat tim membuka kotak ekskavasi, mereka mula-mula menemukan keris berliuk 11 itu di satu sudut ruangan dengan ujung di arah barat . 

"Posisinya rebah, seperti sengaja diletakkan di bawah lantai masjid masa Susuhunan Amangkurat I. Siapa yang menaruh atau menyembunyikan, tidak ketahuan," lanjutnya. 

Menurut lulusan Arkeologi UGM ini,  siapa yang menaruh atau menyembunyikan keris itu di dalam Masjid Agung Plered, diyakini orang penting dan berkuasa pada masa itu. 

"Jika keris itu tidak diletakkan sengaja, pastilah posisi saat ditemukan tidak rapi dan rebah seperti itu. Apalagi gagang dan warangkanya saat ditemukan juga masih ada meski lapuk atau muprul," katanya.

"Juga pastinya orang yang menaruh pasti punya pengaruh kuat karena berani menempatkannya di dalam masjid, yang umumnya jauh dari benda-benda seperti itu," tukas Denny. 

Masa kekuasaan Amangkurat I atau nama lain Senopati Ingalaga atau Susuhunan Tegalwangi dikenal penuh intrik, konflik, dan pertikaian domestik bergelimang darah. 

Sesudah ditemukan dan bersihkan, Keris Sabuk Inten asal Masjid Agung Plered disimpan di Museum Sonobudoyo kemudian Mei 2017 baru ditempatkan di Museum Plered.

Keris dapur Sabuk Inten yang semuanya berliuk 11, sangat legendaris hingga saat ini.

Pamornya bermacam-macam, namun yang paling tenar pamor Pedaringan Kebak atau Wos Wutah alias Beras Wutah. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved