Bantul
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bantul Bakal Lakukan Digitalisasi Buku
Digitalisasi buku ini menjadi satu upaya mengikuti perkembangan trend baca kaitannya dengan era digital.
Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bantul berencana melakukan digitalisasi buku (e-book) secara massal tahun 2018 ini.
Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari adaptasi era digital sekaligus untuk meningkatkan minat baca masyarakat Bantul dan sekitarnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bantul, Agus Sulistyana belum lama ini mengatakan, digitalisasi buku ini dianggarkan dana sekitar Rp 100 juta.
"Jumlah buku masih kita data, yang jelasnya jumlahnya bisa sangat banyak karena digitalisasi buku ini tidak terlalu mahal," kata Agus.
Digitalisasi buku ini menurut Agus menjadi satu upaya mengikuti perkembangan trend baca kaitannya dengan era digital.
Karena tak bisa dipungkiri, banyak orang yang makin hari melilih mencari informasi dari gadgetnya.
Hanya beberapa gelintir saja, yang masih membaca buku fisik.
Celakanya, tidak semua informasi di dunia maya ini bisa dipertanggung jawabkan akurasinya.
Berbeda dengan buku yang tingkat akurasinya besar dan bisa dipertanggungjawabkan.
Hanya saja, membaca buku tidak sepraktis ketika membaca informasi dari perangkat telepon.
"Ini adalah bagian dari upaya kita untuk tetap mengikuti perkembangan, agar masyarakat tetap mendapat informasi akurat meski hanya dengan melihat dari gadget. Buku yang digitalisasi jauh lebih baik daripada informasi dari web yang tidak jelas siapa asal-usul penulisnya," kata Agus.
Harapan Agus, digitalisasi buku ini menjadikan minat baca masyarakat Bantul menjadi meningkat.
Data 2017 yang menunjukkan bahwa 1000 orang Indonesia hanya 1 orang yang membaca membuat Agus miris.
Termasuk di Bantul, yang angkanya tidak jauh dari data itu.
Sebagai upaya meningkatkan minat baca selain digitalisasi buku ini, Agus juga gencar menggalakan program 'Opera Malam Bali' yaitu Optimalisasi Peran Masyarakat Dalam Mewujudkan Bantul Literasi.
Program ini dibuat sebagai respon Bupati Bantul menjadikan Bantul Literasi.
"Ke depan akan terus kita libatkan banyak elemen masyarakat baik dari forum, sekolah, desa, kecamatan sampai komunitas untuk pengadaan pojok baca. Atau lewat bedah buku. Juga kita dorong beberapa sekolah agar fasilitas perpustakaan mendapat akreditasi," kata Agus. (*)
