Sleman

BPOM Temukan Zat Berbahaya pada Makanan di 2 Pasar Besar DIY

Dari 21 sampel makanan yang diambil di kedua pasar, terdapat setidaknya sembilan jenis makanan yang mengandung zat berbahaya.

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Siti Umaiyah
BPOM DIY menunjukkan sampel makanan yang mengandung zat berbahaya saat monitoring di Pasar Godean, Rabu (9/5/2018). 

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Siti Umaiyah

TRIBUNJOGJA.COM – Badan Pengolahan Obat dan Makanan (BPOM) DIY menemukan beberapa jenis makanan yang mengandung pewarna tekstil dan boraks dalam pantauan yang diadakan pada Rabu (9/3/2018) ke dua pasar tradisional di DIY.

Kedua pasar tersebut yakni Pasar Beringharjo yang berada di Kota Yogyakarta serta Pasar Godean yang berada di Kabupaten Sleman.

Rossy Hartati, selaku Pengawas Farmasi Makanan, BPOM DIY menjelaskan dari beberapa 21 sampel makanan yang diambil di kedua pasar tersebut, terdapat setidaknya sembilan jenis makanan yang mengandung zat berbahaya.

“Total sampling yang kita ambil ada 21. Yang positif mengandung zat berbahaya ada sembilan antara lain kue mangkok, ada kerupuk singkong yang berwarna merah putih hijau, kerupuk warna pink, slondok itu positif ada rhodamin. Sedangkan bleng mengandung borak,” terangnya.

Rossy menjelaskan, dari sembilan sampel yang diambil, empat diantaranya diambil dari Pasar Beringharjo, sedangkan lima di antaranya berasal dari Pasar Godean.

Mengenai dampak yang ditimbulkan, dia mengungkapkan bahwa jika makanan tersebut dikonsumsi secara terus menerus akan mengakibatkan kanker.

“Jika makanan yang mengandung zat berbahaya dikonsumsi secara terus menerus, maka akan terjadi proses akumulasi di dalam organ tubuh, sehingga dapat menimbulkan penyakit kanker dalam jangka waktu tertentu,” ungkapnya.

Mengenai pemasok dari jenis-jenis makanan ini, Rossy menerangkan jika kebanyakan pedagang memasok dari tempat-tempat yang berbeda.

“Pasokannya dari tempat yang berbeda. Ada yang dari Muntilan, sebagian. Ini makanan tradisional,” jelasnya.

Oleh karenanya, BPOM menghimbau kepada warga masyarakat agar dalam memilih makanan.

Ditambah dengan meningkatnya pasokan makanan menjelang puasa maupun Lebaran.

“Kepada semuanya jika ingin memilih makanan harus lebih selektif. Lebih amannya jika memberi krupuk lebih aman jika tidak berwarna merah. Bulan Puasa dan Lebaran kita juga akan pantau lagi ke pasar-pasar,” katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved