Gladi Lapang sebagai Bekal Mitigasi Bencana
Acara yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun ini, berlangsung selama dua hari berturut-turut
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
Laporan Calon Reporter Tribun Jogja – Siti Umaiyah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Peran serta masyarakat dalam melakukan mitigasi bencana sangatlah penting.
Hal tersebutlah yang membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman kembali melakukan Gladi Lapang di Desa Caturharjo, Sleman.
Acara yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun ini, berlangsung selama dua hari berturut-turut, dari hari Jumat-Sabtu, 4-5 April 2018.
Di dalam sambutannya, Sri Muslimatun mengungkapkan mengenai pentingnya peran masyarakat dalam melakukan mitigasi bencana.
Baca: 374 E-Warung di Sleman Siap Salurkan BPNT
“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman tidak akan mampu melakukan mitigasi bencana tanpa peran dari masyarakat dan tim relawan. Oleh karenanya, Pemkab Sleman berkomitmen untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan ketrampilan mitigasi bencana,” ungkapnya.
Sri Muslimatun menambahkan, bahwa di Sleman setidaknya terdapat tujuh ancaman bencana.
Oleh karenanya, pembekalan terhadap masyarakat harus dilakukan sejak dini.
Hal tersebut bertujuan agar masyarakat mampu mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu bencana terjadi di wilayahnya.
Baca: Indonesia Jadi Negara Supermarket Bencana, BNPB: Ini Peluang Kita
“Untuk meminimalisir potensi jatuhnya korban jiwa, kita harus siap siaga. Sleman itu punya tujuh ancaman bencana, mulai dari Erupsi Gunung Merapi, Banjir, Angin Puting Beliung, Tanah Longsor, Kekeringan, Kebakaran maupun Gempa Bumi,” terangnya.
Selain acara Gladi Lapang, juga dikukuhkan Tim Desa Tangguh Bencana (Destana) Desa Caturharjo berjumlah 30 orang yang terdiri dari unsur Pemerintah Desa, TNI/Polri, Tenaga Kesehatan, maupun Para Relawan.
Tim tersebut telah dibekali dengan ketrampilan dan pengetahuan tentang langkah-langkah mitigasi bencana. (TRIBUNJOGJA.COM)