Hati-Hati! Order Fiktif Sering 'Menghantui' Driver Ojek Online, Berikut Daftar Namanya
Para pengemudi ojek online yang terkena 'opik' melaporkannya di grup facebook Gojek Seputar Jogja.
Penulis: Hanin Fitria | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM - Beberapa pengemudi ojek online sering mengeluhkan kejadian orderan fiktif yang banyak beredar di daerah Yogyakarta.
Orderan fiktif yang sering disebut sebagai 'opik' oleh para pengemudi ojek online tersebut sering memesan berbagai macam pilihan menu yang ditawarkan perusahaan ojek online ternama di Indonesia.
Tidak hanya sekali dalam sehari orderan fiktif meneror para pengemudi ojek online, namun sudah terdapat lima kasus yang baru saja dilaporkan oleh pengemudi ojek online
Para pengemudi ojek online yang terkena 'opik' melaporkannya di grup facebook Gojek Seputar Jogja.
Beberapa nama akun yang sering melakukan tindakan orderan fiktif pun disebar para pengemudi ojek online yang telah mendapat terornya.
Akun bernama Solastika Ntelah ditandai sebagai orang yang telah melakukan orderan fiktif di sekitar daerah WIyoro, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
Pengemudi ojek online bernama Magang Ing Dunyo menceritakan kisahkan ketika menerima orderan bernama Solastika N tersebut.
Solastika N meminta dijemput di daerah Jl. Wiyoro Kidul,saat sang pengemudi telah sampai di titik jemput, tiba-tiba akun tersebut langsung offline.
Saat ditunggu selama 15 menit, akun tersebut tetap tidak aktif. Akhirnya orderan tersebut ia batalkan.

Laporan dari San Bkan Gombezt juga menceritakan bahwa terdapat akun orderan fiktif di Jl. Glagahsari yang sudah banyak meneror pengemudi ojek online disekitar daerah tersebut.
Nama akun yang melakukan orderan fiktif tersebut yaitu Agus K yang menggunakan layanan antar jemput barang.

Akun Rachmad S juga termasuk dalam daftar hitam order fikti yang menghantui para pengemudi ojek online.
Keluhan tersebut diceritakan oleh Antoro ketika dirinya menerima orderan penjemputan di daerah Titi Bumi, Gamping, Yogyakarta dengan tujuan yang tak masuk akal yaitu bekasi Timur.
Tentu saja orderan tersebut tidak dapat dijangkau oleh pengemudi dengan tujuan yang sangat jauh tersebut.

Orderan fikti juga menimpa Andrite yang memesan layan belanja, namun untungnya dirinya tak tertipu oleh orderan tersebut.

(Tribun Jogja/Hanin Fitria)