Kegigihan Yu Djum Jadi Teladan di Kalangan Pengusaha Gudeg Yogyakarta
Selama bertahun-tahun, warung gudeg tersebut menjadi tujuan pecinta kuliner untuk menikmati makanan khas Yogyakarta ini.
Penulis: gil | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dunia kuliner Yogyakarta berduka atas kepergian Yu Djum, pendiri Gudeg Yu Djum yang sudah begitu melegenda.
Selama bertahun-tahun, warung gudeg tersebut menjadi tujuan pecinta kuliner untuk menikmati makanan khas Yogyakarta ini.
Yu Djum telah bekerja menjajakan Gudeg sejak tahun 1950an. Ia berjualan dengan membawa gendongan gudeg dan berjalan kaki dari rumahnya di Jalan Kaliurang menuju daerah Wijilan Yogyakarta. Tidak kenal lelahnya berbuah awal kesuksesan, yakni bisa mempunyai kios kecil.
Kegigihannya berjualan itulah yang membuat mimpi dari Yu Djum terwujud, yakni memajukan kuliner khas Yogyakarta dan terbentuknya sentra gudeg.
Ketua Paguyuban Gudeg Wijilan Chandra Setiawan Kusuma menyebut, Yu Djum adalah suri tauladan di Wijilan.
"Para pedagang begitu menghargai dan mengagumi dari jerih payah dan usaha Yu Djum yang melegenda hingga akhirnya mimpi terwujudnya sentra gudeg terkabulkan," tutur Chandra.
Ia menuturkan, bagi generasi kedua pedagang gudeg di Wijilan, Yu Djum dijadikan contoh. Yakni, bagaimana Yu Djum tetap bekerja tak kenal lelah bahkan hingga akhir hayatnya.
"Terakhir saat saya berkunjung ke rumahnya, beliau masih memasak gudegnya sendiri. Luar biasa, walau sudah tua tapi beliau tetap konsisten bekerja dan tidak malas," pungkasnya. (*)