Aditif Resmi Berdiri di Yogyakarta

Aditif atau Asosiasi Digital Kreatif resmi didirikan dan dideklarasikan pada Senin (15/6/2015) siang, di Yogyakarta

Penulis: abm | Editor: Ikrob Didik Irawan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aditif atau Asosiasi Digital Kreatif resmi didirikan dan dideklarasikan pada Senin (15/6/2015) siang, di Yogyakarta.

Deklarasi Aditif ini diikuti oleh sebanyak 35 perusahaan digital yang terdaftar dalam keanggotaan Aditif.

Sebagian besar anggota yang tergabung dalam Aditif ini berasal dari perusahaan digital yang berbasis di Yogyakarta. Namun ada beberapa perusahaan digital lain yang berasal dari luar Yogyakarta pun ikut tergabung dalam Asosiasi ini.

Saga Iqranegara, salah satu inisiator Aditif mengatakan, Aditif dibentuk bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang sering kali terjadi pada perusahaan digital.

"Di sini kami bergerak untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut. Kan kalau bergerak bersama-sama diharapkan akan lebih mudah mendapatkan solusinya," ungkap Saga.

Aditif berbasis di Yogyakarta, namun Asosiasi ini diperuntukan untuk para pengusaha digitil di seluruh Indonesia.

Saga menjelaskan, dengan didirikannya Asosiasi ini, akan menjadi sebuah forum, atau jembatan antara pengusaha digital, pemerintah maupun pihak universitas yang merupakan penghasil SDM di dunia usaha maupun pekerjaan.

Ia bercerita, terkadang dengan kurikulum pendidikan yang berubah-ubah, mengakibatkan tercetaknya SDM yang kurang mumpuni untuk bersaing di dunia pekerjaan maupun usaha.

"Ada lulusan yang IPK nya tinggi, namun ketika bekerja kurang bisa diandalkan. Hal ini yang membuat kami pun khawatir, karena SDM yang kualitas bisa jadi sulit untuk didapatkan. Karena untuk perusahaan digital sendiri, yang mengerjakannya adalah Sumber Daya Manusia," tutur Saga.

Nantinya, Asosiasi ini akan menjadi ruang untuk para perusahaan digital menyampaikan aspirasinya, tentang sebuah kebijakan pemerintah maupun universitas sebagai pencetak SDM.

"Masyarakat pun tidak tahu dan tidak terlalu memahi tentang bentuk usaha kami. Mereka terkadang memiliki sebuah kecurigaan akan apa yang kamu kerjakan, karena mereka tidak paham. Contohnya beberapa waktu lalu ada sebuah perusahaan digital di Yogyakarta, yang bergerak dibidang game di grebek. Itu berarti masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang bentuk pekerjaan kita," imbuhnya kembali.

Dengan keberadaan Asosiasi ini pun ditujukan untuk memberi edukasi kepada masyarakat, bahwa ada bidang usaha lain yang bisa dimanfaatkan untuk mencari sumber penghasilannya.

"Kata siapa kita tidak kerja, kita pun sama-sama bekerja keras, namun untuk waktunya memang tidak sama dengan pekerja pada umumnya. Nantinya kami pun ingin memberitahukan aktifitas pekerjaan para pengusaha digital," ujarnya. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Tags
gameloft
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved