Perampokan Indomaret Timoho

Kamijo Lolos dari Maut Berkat Akting Mati

Kamijo harus menerima sabetan kapak perampok setelah duel lawan dua diantaran 10 perampok Indomaret Timoho.

Editor: Agus Wahyu
Kamijo Lolos dari Maut Berkat Akting Mati - IMG00004-20101216-1025.jpg
tribunjogja.com/ikrob didik
Kamijo (47), penjaga toko Indomaret yang berduel lawan perampok.
Kamijo Lolos dari Maut Berkat Akting Mati - IMG00005-20101216-1030.jpg
tribunjogja.com/ikrob didik
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan

KAMIJO (47), warga Gendeng, Gondokusuman, Yogyakarta, duduk bersila di atas kursi busa warna krem kusut di kamar tamunya. Matanya terlihat merah, seolah masih menahan kantuk.

Kamijo adalah warga Gendeng yang ditugasi menjaga minimarket Indomaret Timoho Gendeng Gondokusuman yang dirampok Rabu (15/12/2010) dinihari kemarin.

Ia sempat duel lawan dua diantara 10 perampok yang menyatroni toko waralaba itu. Perlawanan Kamijo beberapa menit itu menghambat proses perampokan. Setidaknya upaya membobol mesin ATM di Indomaret ini gagal dilakukan kawanan perampok itu.

“Beruntung sabetan hanya sedikit mengenai kepala bagian belakang. Entah bagaimana jadinya kalau kena leher saya,” papar pria tamatan sekolah dasar sambil menunjukkan luka di kepalanya.

Selain luka kepala, Kamijo juga mengalami luka memar di dada dan dahi. ”Luka ini (memegang dada)  memar akibat tendangan bertubi-tubi dari perampok,” lanjutnya.

Menurut penuturan Kamijo, “Awalnya saya curiga dengan mobil Kijang silver berplat R dan motor Satria yang parkir tepat di depan toko. Begitu saya dekati, dua orang langsung mengeroyok.”

Meski usianya sudah kepala empat, Kamijo mengaku tak kesulitan bertarung seorang diri duel lawan dua perampok. Tinjunya ia bagi rata mengenai muka dan perut para perampok yang ia perkirakan berusia 20-an tahun.

Namun naas, katanya, tiba-tiba datang perampok lainnya bersenjata kapak langsung menyabet ke arah kepalanya. Ia pun jatuh tersungkur setelah terkena sabetan kapak.

Kamijo tak berdaya, namun ia masih mendapat tendangan bertubi-tubi dari perampok. “Saya terus ditendang dan diinjak-injak. Karena takut lima perampok yang ada di dalam toko keluar ikut menendang, saya pura-pura mati,” katanya sembari tersenyum.

Benar saja, entah tertipu atau tidak oleh akting Kamijo, perampok langsung berhenti menendang. “Mungkin mereka kira saya benar-benar sudah mati,” tambahnya.

Dalam memeragakan aktingnya itu, tuturnya, selama beberapa menit Kamijo terus diam. Namun sesekali ia melirik ke dalam toko mengamati keadaan.

“Saya melihat perampok di dalam toko langsung buru-buru keluar, ATM Mandiri juga gagal dibobol. Mungkin mereka tahu kalau ada perlawanan dari saya,” kata pria yang mengaku dapat upah Rp 200 ribu perbulan dari tugasnya mengamankan toko.

Kamijo langsung menelepon Polsek Gondokusuman begitu perampok pergi. “Sepi sekali, tidak ada orang. Luka saya baru ditangani rumah sakit Bethesda setelah polisi datang,” kisahnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved