Kapurung : Kuliner Legendaris yang Bikin Kangen Kampung Halaman

Bagi masyarakat Luwu kapurung bukan sekadar makanan, melainkan simbol kebersamaan.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
tribunjogja
Ilustrasi Kapurung makanan yang cukup unik bagi beberapa daerah yang baru pertama kali mendengar namanya maupun melihatnya. 

Bahan Kuah dan Isian:

  • Ikan tongkol/tenggiri/bandeng tanpa duri : 250 gram
  • Kangkung : 1 ikat, potong-potong
  • Kacang panjang : 5 batang, potong-potong
  • Jantung pisang : 100 gram, iris tipis dan rebus sebentar
  • Jagung manis pipil : 100 gram
  • Daun kemangi : segenggam
  • Kacang tanah goreng : 50 gram, tumbuk kasar
  • Air asam jawa : 1 sendok makan (bisa diganti perasan jeruk nipis)
  • Garam, gula, dan penyedap secukupnya

Bumbu Halus Kapurung:

  • Bawang merah : 5 siung
  • Bawang putih : 3 siung
  • Cabai merah keriting : 5 buah (sesuai selera pedas)
  • Tomat merah : 1 buah besar

Langkah-Langkah Membuat Kapurung Khas Luwu

1. Membuat Adonan Sagu

  • Larutkan tepung sagu dengan air biasa hingga benar-benar halus, jangan sampai menggumpal.
  • Didihkan air panas, lalu tuangkan sedikit demi sedikit ke dalam adonan sagu sambil diaduk cepat hingga adonan berubah warna menjadi bening dan kenyal.
  • Ambil sedikit adonan menggunakan sendok, bentuk bulatan kecil seukuran kelereng.
  • Masukkan ke dalam air matang supaya tidak lengket dan tidak menempel satu sama lain.
    (Langkah ini penting untuk menghasilkan tekstur kenyal yang sempurna).

2. Membuat Kaldu Ikan

  • Rebus ikan pilihanmu (tongkol, tenggiri, atau bandeng tanpa duri) dalam 700 ml air hingga matang.
  • Tambahkan sedikit garam agar rasa kaldu lebih gurih.
  • Angkat ikan, pisahkan daging dari tulangnya, lalu suwir halus.
  • Saring air rebusannya. Air ini akan menjadi dasar kuah kapurung yang lezat.

3. Membuat Bumbu Kuah

  • Tumis bumbu halus (bawang merah, bawang putih, cabai, dan tomat) sampai harum dan matang.
  • Masukkan bumbu tumisan ke dalam kaldu ikan, aduk hingga tercampur rata.
  • Tambahkan air asam jawa atau perasan jeruk nipis untuk rasa segar yang khas.
  • Tambahkan garam, gula, dan penyedap rasa sesuai selera.

4. Menambahkan Sayuran dan Ikan

  • Masukkan sayur-sayuran satu per satu: jagung pipil, jantung pisang, kacang panjang, dan kangkung.
  • Masak hingga semua sayuran matang dan empuk.
  • Tambahkan ikan suwir dan kacang tanah tumbuk, aduk rata.
  • Koreksi rasa lalu pastikan seimbang antara gurih, asam, dan sedikit pedas.

 5. Penyajian Kapurung

  • Ambil beberapa bulatan sagu (pentol) ke dalam mangkuk saji.
  • Siram dengan kuah panas berisi ikan dan sayuran.
  • Tambahkan daun kemangi segar di atasnya agar aroma lebih harum.
  • Sajikan segera selagi hangat, bisa ditambah sambal bagi yang suka pedas.

Satu suapan kapurung langsung menghadirkan sensasi rasa yang lengkap.

Tekstur sagu yang lembut berpadu dengan kuah gurih dan asam segar membuat siapa pun yang mencobanya pasti ingin nambah.

Apalagi jika dinikmati bersama keluarga, suasana makan terasa lebih hangat.

Seiring waktu, kapurung juga mengalami berbagai inovasi.

Ada yang menambahkan udang, ayam kampung, bahkan soun sebagai variasi.

Beberapa rumah makan di luar Sulawesi kini juga menyediakan menu kapurung dengan tampilan lebih modern, tapi tetap mempertahankan cita rasa aslinya yang gurih dan segar.

Namun bagi warga asli Luwu, kapurung yang paling nikmat tetaplah versi tradisional disajikan hangat, dimakan bersama keluarga besar, dan dinikmati perlahan sambil bercengkerama.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved