Mengunjungi Taman Kuliner ACIQ Karangwaru Tegalrejo Jogja

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA -  Di tengah hiruk-pikuk Kota Yogyakarta yang tak pernah tidur, tersembunyi sebuah oase kuliner yang memikat hati dan menggoda selera yaitu Taman Kuliner ACIQ Karangwaru. 

Terletak di kawasan strategis Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, Kota Jogja, tempat ini bukan sekadar deretan kios makanan, ia adalah perwujudan semangat kota yang hangat dan penuh cita rasa.

Begitu melangkah ke area ACIQ, pengunjung disambut oleh aroma menggoda dari berbagai penjuru, tawa yang bersahutan, dan suasana yang mengundang untuk berlama-lama.

ACIQ bukan hanya tempat makan, melainkan ruang berkumpul yang menyatukan keluarga, sahabat, dan para pencinta kuliner dalam satu harmoni.

Dengan konsep yang menyegarkan, ACIQ berhasil mendefinisikan ulang makna 'pujasera'. Di sini, kelezatan tak harus mahal.

Setiap hidangan yang tersaji membawa kekayaan rasa khas Nusantara dan sentuhan modern, semuanya dibanderol dengan harga yang bersahabat.

Bagi siapa pun yang mencari tempat makan yang nyaman, ramah di kantong, dan penuh kehangatan, Taman Kuliner ACIQ Karangwaru adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan.

Di sinilah rasa, suasana, dan kebersamaan berpadu dalam satu pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

Konsep Pujasera yang Ramah

Saat memasuki ACIQ Karangwaru, pengunjung akan segera disambut dengan suasana ramai yang dipenuhi suara tawa, aroma campuran makanan, serta aktivitas pedagang di sekitar 14 stan makanan yang tersusun rapi.

Ide dasarnya sederhana, yaitu pusat aneka makanan atau yang biasa dikenal sebagai Pujasera, disajikan dengan suasana yang hangat dan autentik.

Walaupun tempat ini selalu sibuk, khususnya pada jam makan siang, pengelolaan dilakukan dengan baik sehingga para pengunjung tetap merasa betah.

Atmosfer seperti inilah yang menarik berbagai kalangan, seperti keluarga, pekerja yang mencari makan siang cepat, serta pelajar yang sering menjadikan ACIQ sebagai 'kantin kedua'.

Keistimewaan ACIQ terletak pada variasi menu yang tersedia di satu lokasi.

Dalam jarak yang dekat, pengunjung dapat menemukan beragam masakan yang sangat bervariasi.

Dari makanan tradisional yang mengenyangkan seperti Nasi Kucing dan Nasi Rames, hingga sajian modern yang sedang populer yaitu  Seblak, Bakso Aci, Cimol, Ayam Crispy, hingga pilihan segar seperti berbagai jenis jus dan Es Alpukat.

Banyaknya pilihan menu ini mengatasi kebingungan 'apa yang ingin dimakan hari ini'.

Kenyang Maksimal, Harga Minimal

Di zaman dengan harga yang terus meningkat, ACIQ Karangwaru hadir sebagai solusi keuangan.

Inilah alasan utama mengapa tempat ini terkenal dan disukai oleh banyak orang.

Bayangkan, Anda dapat menikmati hidangan utama yang memuaskan seperti nasi dengan berbagai lauk hanya dengan mengeluarkan uang antara Rp10.000 hingga Rp15.000.

Tarif yang sangat terjangkau ini menjadikan ACIQ pilihan yang sulit ditandingi di Kota Yogyakarta, yang dikenal sebagai tempat yang bersahabat bagi mahasiswadan pelajar.

Kemampuan ACIQ mempertahankan kualitas rasa dan porsi sambil menawarkan harga yang terjangkau adalah pencapaian bisnis yang mengesankan.

Ini menunjukkan bahwa usaha kuliner tidak harus mahal untuk mendapatkan popularitas.

Bagi Ahmad Rizki Ramadhan, seorang pelajar yang bersekolah di dekat lokasi tersebut, ACIQ adalah solusi sehari-hari.

Dia menyatakan bahwa ia telah menjadi pelanggan setia sejak tempat ini mulai dikenal.

Dengan senyuman ramah, dia membagikan pengalamannya.

"Saya sering makan di sini. Semua makanannya enak, dan harganya yang membuat saya terus kembali. Saya bisa sangat kenyang, mendapat Pempek atau Siomay tambahan, minum es, tetapi totalnya jarang lebih dari dua puluh ribu. Sungguh, ACIQ ini benar-benar solusi satu atap untuk pekerja seperti saya, tidak membuat pusing di akhir bulan!"katanya saat ditemui pada Senin 3 November 2025

Dengan lokasi yang strategis dan mudah dijangkau di Karangwaru, tidak mengherankan jika Taman Kuliner ACIQ selalu hidup dan ramai dari pagi sampai malam.

Jika Anda berkunjung, sebaiknya hindari jam sibuk saat makan siangkarena tempat duduk sering kali penuh.. (MG Muhammad Fadhli Auliyaaul Haq)

Baca juga: Buka Pasar Tani di Halaman Taman Kuliner, Bupati Klaten Sri Mulyani: Agar Ekonomi Tetap Berputar