PSIM Yogyakarta

Rahmatsho Persembahkan Gol untuk Rafinha, Van Gastel Puas PSIM Mantap di Empat Besar

Gol tunggal gelandang Tajikistan, Rakhmatsho Rahmatzoda, pada menit ke-38 memastikan PSIM menggenggam tiga poin

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
Dok PSIM Yogyakarta
GOL TUNGGAL: Rakhmatsho Rahmatzoda merayakan gol tunggalnya ke gawang Bhayangkara FC pada laga Super League di Stadion Sultan Agung Bantul, Sabtu (22/11). Gol menit ke-38 itu memastikan PSIM meraih tiga poin dan menjaga posisi mereka di papan atas klasemen. 

Sebagaimana diketahui, untuk ketiga kalinya sepanjang musim ini Rafinha tidak tercantum dalam daftar susunan pemain (DSP) PSIM saat menghadapi Bhayangkara. Penyerang asal Brasil itu hanya duduk di tribun VIP, datang bersama keluarganya.

“Sebelum pertandingan saya berbicara dengan Rafa, saya minta dia datang ke stadion. Saya mencetak gol ini untuk Rafinha,” ujarnya singkat sebelum kembali menegaskan rasa syukurnya.

Van Gastel menilai gol Rahmatsho bukan kebetulan. Ia menyebut pemain 23 tahun itu mulai menerapkan instruksi soal teknik menembak. 

“Saya pikir ini pertama kalinya dia benar-benar menembak dengan tepat. Di pertandingan lain, tembakannya sering melayang jauh. Saya selalu bilang, jangan cuma mengandalkan power—gunakan teknik. Hari ini dia melakukannya dengan sangat baik.”

Pertandingan ini juga menandai kembalinya Andisetyo, bek PSIM yang absen sejak awal musim karena cedera kaki. Van Gastel memastikan sang bek sudah pulih penuh. 

“Ia bekerja keras bersama tim U-20 dan di sesi latihan. Langkah demi langkah dia kembali ke performanya. Hari ini ia siap kembali ke skuad utama,” katanya.

Dengan kemenangan ini, PSIM menatap laga besar melawan Persija pekan depan sebelum kompetisi memasuki jeda tiga minggu. Van Gastel menyambut positif masa tanpa pertandingan tersebut.

“Bagi saya ini pertama kalinya tidak ada pertandingan selama tiga minggu. Di Eropa biasanya hanya sekitar 10 hari. Ini lebih lama, tapi saya melihatnya positif. Ini memberi para pemain waktu untuk beristirahat, memulihkan kondisi fisik, serta kembali kepada keluarga mereka. Satu minggu mereka bisa bersama keluarga, dapat berlibur, dan kembali dengan kondisi yang segar. Itu sangat penting, terutama bagi pemain yang keluarganya tidak berada di sini. Jadi menurut saya ini positif. Setelah mereka kembali, mereka berada dalam kondisi terbaik dan lebih bugar untuk melanjutkan kompetisi," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved