PSIM Yogyakarta
Rahmatsho Persembahkan Gol untuk Rafinha, Van Gastel Puas PSIM Mantap di Empat Besar
Gol tunggal gelandang Tajikistan, Rakhmatsho Rahmatzoda, pada menit ke-38 memastikan PSIM menggenggam tiga poin
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
Ringkasan Berita:
- PSIM Yogyakarta menang atas Bhayangkara FC. Pelatih kepala PSIM, Jean Paul van Gastel, menilai timnya tampil dominan pada 45 menit pertama.
- Rahmatsho merayakan gol pertamanya bersama PSIM dengan nuansa emosional. Ia mengaku mempersembahkan gol itu kepada rekannya,Rafael de Sa Rodrigues atau Rafinha.
- Rafinha lagi-lagi tidak tercantum dalam daftar susunan pemain (DSP) PSIM saat menghadapi Bhayangkara. Penyerang asal Brasil itu hanya duduk di tribun VIP, datang bersama keluarganya.
TRIBUNJOGJA.COM - PSIM Yogyakarta menjaga konsistensi di papan atas Super League 2025/2026 setelah mengalahkan Bhayangkara FC 1-0 pada laga pekan ke-13 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (22/11).
Gol tunggal gelandang Tajikistan, Rakhmatsho Rahmatzoda, pada menit ke-38 memastikan PSIM menggenggam tiga poin sekaligus mengamankan posisi di peringkat keempat klasemen dengan 22 poin dari 12 pertandingan.
Adapun Bhayangkara FC yang gagal mencetak gol tetap tertahan di urutan ketujuh dengan 18 poin.
Pertandingan berjalan keras dan ketat. Total delapan kartu kuning keluar dari saku wasit—lima untuk PSIM dan tiga untuk Bhayangkara. Namun PSIM mampu mempertahankan keunggulan di tengah tekanan intens tamunya pada babak kedua.
Dominan
Pelatih kepala PSIM, Jean Paul van Gastel, menilai timnya tampil dominan pada 45 menit pertama.
“Saya pikir kami mengontrol permainan. Di babak pertama mereka hampir tidak berbahaya sama sekali,” ujarnya dalam konferensi pers setelah laga.
Menurut Van Gastel, perubahan terjadi setelah jeda ketika Bhayangkara bermain lebih agresif dan langsung menekan pertahanan PSIM.
“Di babak kedua lawan lebih oportunis, banyak menyerang dari belakang pertahanan kami. Kami kesulitan bertahan, tetapi Anda bisa lihat bagaimana kiper kami tampil,” katanya.
Ia menegaskan bahwa beberapa kesalahan yang dilakukan pemain belakang dapat tertutupi oleh penampilan impresif kiper Cahya, yang dinilainya ikut menyelamatkan kemenangan PSIM.
“Dia berkembang, dan hari ini dia bermain sangat bagus.”
Van Gastel juga menyoroti keputusan-keputusan wasit yang mengeluarkan banyak kartu.
“Semakin lama Anda bekerja di Indonesia, semakin gila Anda bisa melihat jumlah kartu. Pertandingan ini bukan pertandingan yang cocok untuk delapan kartu kuning,” katanya.
Menurut dia, konteks permainan tidak selalu tercermin dalam keputusan disiplin yang diambil wasit.
Gol untuk Rafinha
Di sisi lain, Rahmatsho merayakan gol pertamanya bersama PSIM dengan nuansa emosional. Ia mengaku mempersembahkan gol itu kepada rekannya,Rafael de Sa Rodrigues atau Rafinha.
Sebagaimana diketahui, untuk ketiga kalinya sepanjang musim ini Rafinha tidak tercantum dalam daftar susunan pemain (DSP) PSIM saat menghadapi Bhayangkara. Penyerang asal Brasil itu hanya duduk di tribun VIP, datang bersama keluarganya.
“Sebelum pertandingan saya berbicara dengan Rafa, saya minta dia datang ke stadion. Saya mencetak gol ini untuk Rafinha,” ujarnya singkat sebelum kembali menegaskan rasa syukurnya.
Van Gastel menilai gol Rahmatsho bukan kebetulan. Ia menyebut pemain 23 tahun itu mulai menerapkan instruksi soal teknik menembak.
“Saya pikir ini pertama kalinya dia benar-benar menembak dengan tepat. Di pertandingan lain, tembakannya sering melayang jauh. Saya selalu bilang, jangan cuma mengandalkan power—gunakan teknik. Hari ini dia melakukannya dengan sangat baik.”
Pertandingan ini juga menandai kembalinya Andisetyo, bek PSIM yang absen sejak awal musim karena cedera kaki. Van Gastel memastikan sang bek sudah pulih penuh.
“Ia bekerja keras bersama tim U-20 dan di sesi latihan. Langkah demi langkah dia kembali ke performanya. Hari ini ia siap kembali ke skuad utama,” katanya.
Dengan kemenangan ini, PSIM menatap laga besar melawan Persija pekan depan sebelum kompetisi memasuki jeda tiga minggu. Van Gastel menyambut positif masa tanpa pertandingan tersebut.
“Bagi saya ini pertama kalinya tidak ada pertandingan selama tiga minggu. Di Eropa biasanya hanya sekitar 10 hari. Ini lebih lama, tapi saya melihatnya positif. Ini memberi para pemain waktu untuk beristirahat, memulihkan kondisi fisik, serta kembali kepada keluarga mereka. Satu minggu mereka bisa bersama keluarga, dapat berlibur, dan kembali dengan kondisi yang segar. Itu sangat penting, terutama bagi pemain yang keluarganya tidak berada di sini. Jadi menurut saya ini positif. Setelah mereka kembali, mereka berada dalam kondisi terbaik dan lebih bugar untuk melanjutkan kompetisi," pungkasnya.
| Gol Rahmatzoda Angkat PSIM Yogyakarta ke Posisi Keempat Klasemen Super League |
|
|---|
| PSIM Yogyakarta Kalahkan Bhayangkara FC 1-0 Lewat Gol Rahmatsho |
|
|---|
| Vidal Siap Kembali Main, PSIM Yogyakarta Bidik Hattrick Kemenangan Kandang Lawan Bhayangkara FC |
|
|---|
| Apa Kabar, Donny Warmerdam? |
|
|---|
| Pelatih PSIM Yogyakarta Puji Penampilan Deri Corfe, Bukan Hanya Soal Cetak Gol |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Gol-Rahmatzoda-Angkat-PSIM-Yogyakarta-ke-Posisi-Keempat-Klasemen-Super-League.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.