Elegan dalam Sederhana, Binter Merzy Bergaya Japan Classic
Dengan mesin 200 cc satu silinder, rangka sederhana, dan bentuk kekar, KZ200 menjadi favorit para penggemar touring maupun modifikasi.
Penulis: Santo Ari | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Binter Merzy, atau Kawasaki KZ200, sudah lama jadi legenda di jalanan Indonesia. Motor ini pertama kali hadir pada akhir 1970-an lewat PT Bintang Terang (Binter), dan segera dikenal sebagai motor gede terjangkau di masanya.
Dengan mesin 200 cc satu silinder yang tangguh, rangka sederhana, dan bentuk kekar, KZ200 menjadi favorit para penggemar touring maupun modifikasi.
Hingga kini, lebih dari empat dekade kemudian, Binter Merzy tetap jadi bahan garapan utama di dunia custom.
Di Bantul, Yogyakarta, Erick dari bengkel Christoph Cycle kembali menghidupkan aura klasik motor ini melalui sentuhan bergaya Japan Classic.
Gaya ini lahir dari tradisi modifikasi di Jepang yang menonjolkan kesederhanaan rapi, detail halus, dan nuansa retro yang kuat.
“Binter Merzy ini sebenarnya standar, hanya diberi sedikit sentuhan agar lebih sesuai gaya klasik Jepang. Simpel, tapi tetap enak dilihat,” kata Erick.
Perubahan yang dilakukan memang tidak banyak, namun cukup memberi karakter baru. Shock depan dinaikkan sekitar 20 cm, meski tetap menggunakan part bawaan motor.
Sebaliknya, shock belakang justru dipendekkan 5 cm agar postur motor lebih seimbang.
Tangki asli tetap dipertahankan, hanya dilapis cat hitam glossy dengan tambahan motif kecil ala Italia yang membuat tampilannya lebih hidup tanpa mengganggu kesan klasik.
Salah satu bagian paling menonjol ada di jok. Erick memilih membuat jok model sofa dengan tambahan hiasan kancing, terinspirasi dari tren modifikasi di Jepang.
Jok ini bukan hanya memberi kesan unik, tetapi juga menawarkan kenyamanan lebih bagi pengendara.
“Gayanya mungkin agak nakal, tapi kenyamanan tetap nomor satu,” ujarnya.
Stang juga mendapat ubahan, diganti dengan model yang ditarik sedikit ke belakang.
Posisi ini membuat gaya berkendara lebih santai, sesuai semangat motor klasik yang tidak sekadar soal kecepatan, tetapi juga pengalaman menikmati jalan.
Kawasaki KZ200 sendiri terkenal dengan karakternya yang bandel. Mesin satu silinder 200 cc-nya dikenal punya torsi bawah yang kuat, cocok untuk jalanan kota maupun jalur luar kota.
Suara knalpotnya khas dan cukup ngebass, menjadi salah satu alasan mengapa motor ini begitu digemari pada masanya.
Meski teknologinya sederhana, perawatannya relatif mudah, dan sparepart masih bisa dicari hingga hari ini berkat komunitas yang aktif menjaga eksistensinya.
Sebagai motor legendaris, Binter Merzy memang sangat cocok dijadikan basis gaya Japan Classic.
Karakter mesinnya yang tangguh berpadu dengan desain proporsional, sehingga setiap detail modifikasi bisa tampil menonjol.
Japan Classic sendiri dikenal sebagai aliran yang menghargai akar retro motor Jepang, menjaga kesan orisinal sambil memberi sedikit sentuhan modern agar tetap relevan.
Dengan modifikasi ini, Erick membuktikan bahwa Binter Merzy tidak perlu ubahan ekstrem untuk tampil menawan.
Cukup dengan detail kecil yang terjaga, motor lawas bisa tetap segar, elegan, dan membawa nuansa klasik khas Jepang ke jalanan Yogyakarta.(nto)
Anggota DPRD Kota Yogya Candra Akbar Terpilih Jadi Ketua AMPI DIY 2025-2030 |
![]() |
---|
Penutupan 13 Tahun UUK DIY, Pengunjung Disambut Jamu Gratis dari UMKM Lokal |
![]() |
---|
Pameran Tunggal Restu Ratnaningtyas Pertanyakan Batas Tubuh dan Mesin |
![]() |
---|
Kolaborasi RSUP Dr. Sardjito dan Pos Indonesia, Layanan Antar Obat Kini Bisa Dinikmati Pasien |
![]() |
---|
PSIM Yogyakarta vs Borneo FC, Pertarungan Dua Tim yang Belum Terkalahkan di Super League |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.