Ada Ada Presiden Prabowo Panggil Jonan ke Istana?

Presiden Prabowo memanggil mantna Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ke Istana Negara pada Senin (3/11/2025) sore

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Siti Umaiyah
Ignasius Jonan saat ditemui di UGM, Jumat (30/8/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo memanggil mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ke Istana Negara pada Senin (3/11/2025) sore kemarin.


Jonan melakukan pertemuan selama 2 jam dengan Presiden Prabowo.


Tentunya kehadiran Jonan ke Istana cukup mengagetkan.


Sebab, dia dipanggil ke Istana di tengah polemik utang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh.


Kepada wartawan, Jonan mengaku hanya mendapatkan undangan dari Presiden Prabowo melalui Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya. 


Di mengaku tidak mengetahui undangan itu terkait apa.


Jonan pun mengaku tidak menyiapkan dokumen saat menghadiri undangan dari Presiden ini.


l "Wih saya enggak komentari itu. Mungkin (bahas kereta cepat), saya sudah pensiun jadi enggak ngikutin. Saya enggak tahu," kata Jonan, sembari berlalu masuk ke lingkungan Istana Negara, Senin dikutip dari Kompas.com.


Setelah sempat berbincang dengan wartawan, Jonan kemudian langsung masuk bertemu dengan Presiden.


Jonan masuk pukul 15.34 WIB dan keluar dari lingkungan Istana Negara pada pukul 18.20 WIB. 


Setelah pertemuan, Jonan mengaku tidak membahas KCJB. 


Direktur Utama (Dirut) KAI 2009-2014 ini cenderung tutup mulut saat ditanya polemik tersebut, dengan alasan sudah pensiun. 


"Tadi kami diterima Bapak Presiden yang diprakarsai oleh Bapak Seskab selama kurang lebih 2 jam. Lama sekali ya?" beber Jonan. 


"Enggak, enggak (bahas kereta cepat). Enggak, saya enggak diminta masukan kok soal itu," imbuh Jonan. 


 Jonan menyampaikan, kedatangannya ke Istana hanya untuk berbagi cerita dan berdiskusi sebagai rakyat dan warga negara. 


Diskusi itu seputar program-program yang dijalankan oleh Prabowo selama ini. 


Begitu pun peran aktif Prabowo dalam diplomasi luar negeri, pengembangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta partisipasi BUMN untuk Indonesia. 


Lalu, program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, hingga Koperasi Desa Merah Putih yang mampu menciptakan efek merambat (multiplier effect) kepada perekonomian. 


Selama diskusi berlangsung, Kepala Negara mendengarkan dengan baik.


 "Puji Tuhan beliau berkenan untuk mendengarkan dan diskusi dan menerima lah beberapa masukan. Juga program-program yang sifatnya itu kerakyatan. Jadi diskusinya itu saja sih, enggak ada yang lain," beber Jonan.


Meski terus dicecar oleh wartawan soal kereta cepat, Jonan tetap tidak mau berkomentar.


Ia beralasan sudah pensiun dari kabinet, sehingga tidak elok menyampaikan pendapat. 


"Enggak ada, saya sudah pensiun, saya enggak akan nyampaikan pendapat lah. Enggak, enggak ada. Enggak, ya diskusi saja kok. Diskusi saja," beber Jonan. 


Jonan mengeklaim, Prabowo juga tidak bertanya kepadanya terkait pandangannya mengenai proyek Whoosh. 


Oleh karenanya, tidak ada yang ingin ia sampaikan terkait proyek itu, termasuk cara melunasi utang Whoosh dan opsi perpanjangan tenor. 


"Saya kira kalau, saya enggak tahu ya, soal Whoosh sih beliau enggak tanya ke saya pandangannya apa segala, enggak. Saya enggak komentar soal yang begituan. Wong saya sudah pensiun, enggak punya kewenangan kok. Enggak, jangan. Enggak boleh," ujar dia.


Dalam kesempatan itu Presiden Prabowo tak hanya mengundang Jonan saja.


Dia juga memanggil Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).


AHY datang lebih dulu dibandingkan Jonan.


AHY mengaku akan melaporkan beberapa hal, termasuk polemik Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh yang kini dilanda utang. 


Pembahasan akan berkaitan dengan restrukturisasi utang. 


 "Mau melaporkan tentunya sekaligus meminta arahan-arahan dari beliau, dari Bapak Presiden tentang banyak. Termasuk kereta cepat," kata AHY, di Istana, di tempat yang sama.

 

Tak satu ruangan


 Sementara AHY yang keluar lebih dulu menyebut, pertemuan antara dirinya dengan Jonan menjadi forum yang berbeda. 


Saat melaporkan berbagai program pemerintah, AHY ditemani oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.


 AHY mengatakan, pembahasannya juga sejalan dengan rapat koordinasi yang sebelumnya terjadi di kantornya bersama CEO Danantara sekaligus Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani dan jajarannya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, hingga para pejabat di Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian Keuangan. 


"Secara umum yang kami bahas tadi di Rakor yang kami selenggarakan di Kemenko Infrastruktur juga inline, sejalan dengan apa yang menjadi arahan Bapak Presiden. Tentu nanti pada saatnya akan lebih dijelaskan," ujar AHY. 


Artikel ini sudah tayang di Kompas.com.

 

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved