Pemerintah Perluas Penerima Program MBG Mulai 2026 bagi Guru dan Relawan Posyandu

Jika saat ini penerima program MBG hanya siswa dan ibu hamil dan menyusui, rencananya, guru juga akan menerima program ini.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
MAKAN BERSAMA - Pelajar SDN 2 Sentolo, Kulon Progo, saat menikmati jatah Makan Bergizi Gratis (MBG), beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana untuk memperluas penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai tahun depan.

Jika saat ini penerima program MBG hanya siswa dan ibu hamil dan menyusui, rencananya, guru juga akan menerima program ini.

Selain itu juga akan diperluas bagi para relawan Posyandu.

Makan Bergizi Gratis, sebuah program prioritas dari pemerintah Indonesia yang menyediakan makanan bergizi secara gratis untuk kelompok sasaran seperti anak-anak sekolah, santri, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Tujuannya adalah meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, mengurangi stunting, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045.

Rencana pemerintah memperluan penerima program MBG ini disampaikan oleh Sekretaris Bagan Gizi Nasional (BGN), Sarwono.

Menurut Sarwono rencana memperluas penerima program MBG ini sudah disetujui oleh Presiden Prabowo.

“Seiring dengan adanya peningkatan anggaran BGN pada 2026, meningkat tiga kali lipat dari 2025, maka usulan pemberian MBG bagi guru sekolah dan relawan posyandu mendapat jatah makan bergizi gratis telah disetujui Presiden Prabowo Subianto,” jelas Sarwono dikutip dari Kompas.com.

Saat ini, lanjut Sarwono, BGN tengah mempersiapkan peraturan kepala BGN terkait perluasan penerima manfaat program MBG.

Baca juga: 7 Hari Ini Ternyata Dilarang Berpuasa, Umat Islam Wajib Tahu

Aturan tersebut akan menjadi dasar hukum sekaligus acuan teknis bagi pelaksanaan program di lapangan.

“Ya, ini sudah disetujui Bapak Presiden Prabowo Subianto sehingga guru dan relawan posyandu tetap dapat MBG. Dengan adanya peraturan Kepala BGN, program ini memiliki pedoman yang jelas sehingga bisa dijalankan oleh SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di daerah setempat,” kata Sarwono.

Harapannya, kenaikan anggaran ini benar-benar akan membawa manfaat strategis bagi negara, masyarakat, dan visi Indonesia Emas 2025.

Utamanya, dalam mempersiapkan generasi unggul kedepannya.

"Program MBG direalisasikan pemerintah lewat BGN untuk memenuhi asupan gizi anak supaya anak tetap sehat dan cerdas disiapkan menjadi generasi emas Indonesia," jelas Sarwono.

Sementara itu hingga 28 Agustus silam, sudah ada 23 juta penerima MBG berdasarkan laporan dari Kepala BGN pada Presiden Prabowo. 

Anggaran Tembus Rp 268 Triliun

Sementara itu pada 2026 mendatang, pemerintah akan menganggarkan alokasi anggaran sebesar Rp 268 triliun.

Anggaran itu naik tiga kali lipat dibandingkan dengan alokasi anggaran pada 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 71 triliun.

"Insya Allah tahun depan kita akan mulai dari Januari dengan 82,9 juta dan Badan Gizi Nasional akan spending (pengeluaran) Rp 1,2 triliun per hari," ujar Kepala BGN, Dadan, dikutip dari KOMPAS.com, pada Minggu (14/9/2025). 

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com.

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved