5 Puisi Tentang Mengagumi Seseorang yang Menyentuh Hati dan Penuh Makna

Rasa kagum pada seseorang sering datang perlahan namun meninggalkan jejak yang dalam.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
tribunjogja
Ilustrasi puisi mengagumi seseorang 

Ringkasan Berita:
  • Kekaguman pada seseorang sering muncul perlahan tetapi meninggalkan kesan mendalam.
  • Sosok yang dikagumi dapat menarik perhatian lewat tutur kata, sikap, atau ketenangannya.
  • Puisi dapat digunakan sebagai cara halus untuk mengungkapkan rasa kagum tanpa harus mengucapkannya secara langsung.

 

TRIBUNJOGJA.COM - Rasa kagum pada seseorang sering datang perlahan namun meninggalkan jejak yang dalam.

Ada sosok yang membuat langkah kita berhenti sejenak, entah karena tutur katanya, sikapnya, atau ketenangan yang ia bawa. 

Puisi menjadi cara yang lembut untuk mengungkapkan kekaguman tersebut tanpa perlu berkata langsung. 

Berikut lima puisi yang menggambarkan kekaguman :

Baca juga: Kumpulan Puisi Cinta untuk Pasangan : Rasa Hangat yang Menggetarkan Hati!

1. Tatap yang Membungkam

Tatapmu seakan menyimpan cerita panjang,
Membuat dunia di sekelilingku merendah pelan.
Aku tak paham apa artinya pada awalnya,
Hanya rasa tenang yang lahir tanpa alasan.

Dalam bening matamu, kutemukan senja,
Bukan yang pudar, tapi yang menghangatkan dada.
Setiap kali kau menatap tanpa sadar,
Seketika aku lupa bagaimana caranya gelisah.

Ada sisi lembut yang tak pernah kau tunjukkan,
Namun hadirnya begitu jelas untuk dirasakan.
Aku hanya bisa diam, terjebak kekaguman,
Yang tumbuh tanpa mampu kuhentikan.

Dan ketika tatapmu menjauh perlahan,
Ada rindu halus yang ikut terbawa angin.
Betapa anehnya manusia,
Kagum saja bisa sesunyi itu.

2. Langkahmu di Antara Hari

Langkahmu selalu membawa irama,
Sekalipun kau tak berniat memainkan musik.
Tiap gerak sederhana tampak berbeda,
Seolah waktu mengatur ulang denyarnya.

Ada wibawa yang tak pernah kau sadari,
Tertinggal di udara setelah kau melintas.
Kau berjalan tanpa maksud mengesankan,
Namun pesonamu tak pernah bisa disembunyikan.

Aku sering mencuri pandang dari jauh,
Hanya untuk memastikan bahwa kau nyata.
Sebab ada hal-hal yang terlalu indah,
Sampai sulit dipercayai begitu saja.

Jika esok kau lewat di jalan yang sama,
Mungkin aku akan kembali diam terpaku.
Ternyata karena kagum,
Cukup membuat langkahku ikut kehilangan arah.

3. Senyummu yang Menggenapkan Hari

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved