Mixing dan mastering dikerjakan oleh Bagus Muhammad di Muh Studio Yogyakarta, sementara pembuatan video klip melibatkan tim kreatif Malaysia dengan proses produksi dilakukan di Kuala Lumpur.
Pada usia ke tiga belas tahun, Wawes merasa bahwa Duwa menjadi titik penting bagi perjalanan mereka di jalur dangdut. Louis David menegaskan bahwa lagu ini menjadi bukti bahwa dangdut dapat berkolaborasi dengan banyak genre dan membuka ruang internasional.
“Dangdut yang Wawes bawa bisa menyatu dengan genre apapun dan tetap membawa ciri khas dangdut Jogja ke pasar Asia,” paparnya.
Dien Ganjar berharap karya ini dapat memperluas pengakuan terhadap musik dangdut. Ia berkata bahwa harapan Wawes adalah membawa dangdut naik kelas dan menepis anggapan bahwa dangdut tidak bisa berkembang. Di akhir pembicaraan, Bayu Garnida menegaskan komitmen mereka untuk tetap berkarya dan terus mencoba hal baru.
Single ‘Duwa’ menjadi momentum bagi Wawes untuk melangkah lebih jauh, membuka pintu kolaborasi, serta memperkuat posisi dangdut sebagai musik yang terus hidup dan berevolusi.(nto)