5 Contoh Puisi untuk Hari Ibu 22 Desember 2025
Setiap tanggal 22 Desember, masyarakat Indonesia memperingati Hari Ibu sebagai wujud penghormatan terhadap perjuangan dan kasih sayang seorang ibu.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Kau tidak menanyakan kenapa aku pergi,
hanya menyiapkan sepiring doa di meja pagi.
Di matamu, semua pulang adalah pengampunan,
semua luka adalah pelajaran yang dipeluk lembut.
Waktu mencuri banyak hal darimu
tenaga, tawa, bahkan tidur yang utuh.
Namun tidak kasihmu,
ia justru tumbuh dari kehilangan yang kau sembunyikan.
Aku selalu lupa mengucapkan "terima kasih",
karena di hadapanmu, kata itu terasa kecil.
Tapi diamku menyimpan banyak rindu,
yang selalu berlari ke arahmu tanpa henti.
Engkau bukan sekadar ibu,
kau adalah cahaya paling manusiawi.
lelah, tapi tetap mencinta,
tanpa alasan, tanpa batas, tanpa jeda.
3. Langit di Telapak
Jika suatu hari aku kehilangan arah,
aku akan mencium telapak tanganmu.
Di sana ada langit kecil yang tak pernah runtuh,
tempat semua resah menemukan teduh.
Engkau tidak pernah menuntut dunia berhenti,
meski tubuhmu kerap menahan gemetar.
Kau tetap tersenyum pada pagi yang berat,
seolah beban adalah bagian dari doa.
Aku ingin belajar dari keteguhanmu,
yang lembut tapi tak pernah rapuh.
Yang diam tapi menyembuhkan,
yang lemah tapi mampu menumbuhkan.
Ibu, bila nanti aku kehilangan diriku sendiri,
ingatkan aku dengan pelukanmu.
bahwa cinta tak selalu harus kuat,
kadang cukup dengan keberadaanmu saja.
Baca juga: 3 Contoh Puisi Tema Tentang Kesendirian dan Kesepian di Tengah Hiruk Pikuk Kota
4. Pelukan Waktu
Ibu, dunia ini bising dan cepat,
kadang aku takut tak sempat menengokmu.
Tapi percayalah dalam sibukku yang kacau,
namamu tetap menjadi jeda paling tenang.
Aku kini mulai mengerti,
mengapa engkau jarang marah ketika lelah.
karena cinta ternyata bisa menahan banyak hal,
bahkan rasa sakit yang tak punya nama.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.