23 SPPG Dapur MBG Sudah Beroperasi Layani 73.525 Siswa di Klaten, Berikut Sebarannya
23 SPPG yang sudah beroperasi itu tersebar di 11 kecamatan se-Kabupaten Klaten.
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terus bergulir.
Hingga Senin (22/9/2025) tercatat ada sebanyak 23 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi melayani program MBG untuk anak-anak sekolah di Kabupaten Klaten.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Klaten, Titin Windiyarsih, mengungkapkan bahwa 23 SPPG yang sudah beroperasi itu tersebar di 11 kecamatan se-Kabupaten Klaten.
Di antaranya Kecamatan Wonosari tiga SPPG, Delanggu satu SPPG, Ceper tiga SPPG, Cawas dua SPPG, Trucuk tiga SPPG, Klaten Utara dua SPPG, Karanganom dua SPPG, Karangdowo, Jogonalan, Wedi, dan Gantiwarno masing-masing satu SPPG, serta Polanharjo dua SPPG.
"Dengan total jumlah penerima manfaat saat ini sudah ada 73.525 siswa," ucap Titin kepada Tribun Jogja, Senin (22/9/2025).
Sebanyak 70 ribuan siswa penerima manfaat MBG itu merupakan pelajar dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA yang berada di 11 kecamatan se-Kabupaten Klaten.
Titin menyampaikan sesuai regulasi Disdik tidak berkewenangan melakukan percepatan program MBG.
Sebab, Disdik hanya selaku penerima manfaat dalam program tersebut.
Baca juga: Polres Klaten dan Forkopimcam Prambanan Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Desa Brajan
Kendati demikian, pihaknya tetap berupaya mendampingi dan memastikan para siswa penerima manfaat MBG tetap sehat.
Wakil Bupati Klaten, Benny Indra Ardhianto, mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten berharap segera ada percepatan beroperasionalnya SPPG di Bumi Bersinar.
Pihaknya pun menargetkan hingga akhir tahun ini, SPPG atau dapur MBG bisa beroperasi di seluruh kecamatan se-Kabupaten Klaten.
"Kalau kemarin target awal pada akhir tahun ini (2025) 26 kecamatan minimal ada satu SPPG yang beroperasi. Kini harapannya satu kecamatan minimal bisa satu sampai dua SPPG bisa beroperasi. Sebab, ternyata sudah ada kecamatan yang tiga SPPG beroperasi. Tapi kami tetap melihat potensi di masing-masing kecamatan," ujar dia.
Meski begitu, Benny tak menampik masih ada belasan kecamatan yang belum ada satupun SPPG beroperasi.
Menurutnya, kendala terbesar hal itu adalah belum terpilih atau diutusnya Kepala Dapur SPPG dari Badan Gizi Nasional (BGN).
"Jadi SPPG-nya masih menunggu kepala dapur. Mungkin dapurnya sudah ready (siap) tapi kepala dapurnya memang langsung ditunjuk oleh BGN. Sebenarnya tinggal menunggu saja, untuk MOU dengan penerima manfaat juga harusnya sudah dari masing-masing dapur," jelasnya.
Persebaran dapur MBG di Kabupaten Klaten memang dikatakan belum maksimal.
Namun, prosesnya masih terus berjalan dan diharapkan target seluruh kecamatan mulai beroperasi dapur SPPG bisa tercapai akhir 2025. (*)
ORI DIY Minta Sekolah Tak Tandatangani Perjanjian untuk Rahasiakan Keracunan Akibat MBG |
![]() |
---|
Satgas Percepatan Penyelenggaraan MBG Kulon Progo Resmi Terbentuk Usai Terbitnya SK Bupati |
![]() |
---|
Banyak Kasus Keracunan, Dosen UGM Minta Program MBG Dihentikan Sementara Sambil Evaluasi |
![]() |
---|
Program MBG Punya Tujuan Mulia, Tapi Risiko Keracunan Mengintai Jika Pengawasan Lemah |
![]() |
---|
Banyak Keracunan, Dosen UGM Minta Program MBG Dihentikan Sementara Sambil Evaluasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.