Pentingnya Mencuci Sayur dan Buah dengan Air Garam Sebelum Dikonsumsi
Air garam bekerja melalui mekanisme osmosis dan sifat antimikroba garam yang membuatnya unggul dalam membersihkan sayuran dan buah-buahan.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM – Pada era saat ini, di mana produksi pangan skala besar mendominasi sayuran dan buah-buahan sering kali terpapar berbagai kontaminan sebelum sampain ke meja makan.
Pestisida, bakteri patogen, dan residu kotoran dari proses panen atau transportasi dapat menimbulkan risiko kesehatan serius jika tidak dibersihkan dengan tepat.
Mencuci bahan makanan segar merupakan langkah dasar keamanan pangan yang direkomendasikan oleh organisasi kesehatan dunia, seperti World Health Organization (WHO) dan Food Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.
Di antara berbagai metode, mencuci dengan air garam muncul sebagai pilihan sederhana dan efektif yang dapat dilakukan di rumah.
Risiko Kontaminasi pada Sayuran dan Buah-Buahan
Sayuran dan buah-buahan segar sering kali terkontaminasi selama tahap produksi, pengemasan, atau distribusi.
Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga sering mengeluarkan peringatan tentang residu pestisida pada produk impor atau lokal yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan, keracunan akut, atau bahkan masalah jangka panjang seperti gangguan hormon.
Kontaminan ini tidak selalu terlihat mata, sehingga mencuci menjadi hal penting.
Air biasa saja mungkin tidak cukup efektif untuk menghilangkan semua residu, terutama yang menempel kuat.
Di sinilah air garam berperan penting, larutan garam (natrium klorida) bertindak sebagai desinfektan alami yang lebih kuat daripada air keran biasa.
Air garam bekerja melalui mekanisme osmosis dan sifat antimikroba garam yang membuatnya unggul dalam membersihkan sayuran dan buah-buahan.
Berikut adalah penjelasan secara rinci mengenai air garam.
1. Menghilangkan Pestisida dan Residu Kimia
Pestisida seperti organofosfat sering kali larut dalam air, tetapi garam dapat meningkatkan daya larutnya melalui proses osmosis.
Garam menarik air dari sel-sel mikroba atau residu, menyebabkan mengering dan terlepas dari permukaan buah.
Merendam sayuran dalam larutan garam 1-2 persen selama 10-15 menit dapat mengurangi residu pestisida hingga 70-90 persen, lebih efektif daripada air biasa yang hanya mencapai 50 persen.
2. Membunuh Bakteri, Virus, dan Parasit
Garam bersifat hipertonik, artinya konsentrasinya lebih tinggi daripada cairan di dalam sel bakteri.
Hal ini menyebabkan dehidrasi sel patogen, sehingga bakteri dan sebagainya mati atau tidak berkembang biak.
WHO merekomendasikan larutan garam untuk membersihkan sayuran di daerah rawan kontaminasi air, karena dapat mengurangi populasi E. coli dan Listeria secara signifikan.
Selain itu, air garam efektif melawan telur cacing atau parasit seperti Ascaris yang sering ditemukan pada sayuran akar seperti wortel atau kentang yang ditanam di tanah tercemar.
3. Mengurangi Kotoran, Debu, dan Serangga
Saat merendam, garam membuat serangga kecil atau larva keluar dari celah-celah buah, sementara kotoran dan debu lebih mudah terlepas.
Hal ini terutama berguna untuk sayuran berdaun seperti kangkung atau bayam yang sering terperangkap pasir atau lumpur.
Tak hanya itu saja, sayuran jenis brassica dan buah jenis berry juga sangat berguna untuk menghilangkan serangga atau kotoran yang terdapat di dalamnya.
4. Menjaga Kualitas Nutrisi
Berbeda dengan metode kimiawi, air garam tidak merusak lapisan luar buah yang mengandung vitamin dan antioksidan.
Justru dengan membersihkan kontaminan, nutrisi seperti vitamin C dan folat tetap terjaga, sehingga manfaat kesehatan dari konsumsi buah dan sayur maksimal.
Cara Praktis Mencuci dengan Air Garam
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, ikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Siapkan larutan garam dengan mencapur 1-2 sendok makan garam dapur ke dalam satu liter air dingin atau suhu ruang.
2. Rendam sayuran atau buah-buahan selama 10-15 menit. Untuk buah berpori seperti stoberi dapat digosok perlahan.
3. Bilas dengan air mengalir bersih selama 30 detik untuk menghilangkan sisa garam.
4. Keringkan dengan handuk bersih atau tisu sebelum disimpan atau dikonsumsi.
Hindari merendam terlalu lama dengan waktu lebih dari 20 menit, karena bisa membuat sayuran layu.
Untuk buah yang dikupas seperti apel, pir, dan sebagainya cukup bilas permukaannya saja.
Manfaat Kesehatan Jangka Panjang
Kebiasaan mencuci dengan air garam tidak hanya mencegah keracunan akut, tetapi juga mengurangi risiko penyakit kronis.
BPOM Indonesia melaporkan bahwa kontaminasi pangan menyebabkan ribuan kasus keracunan setiap tahun, terutama pada anak-anak dan lansia.
Dengan metode ini, dapat menikmati manfaat sayur dan buah, seperti pencegahan kanker, diabetes, dan penyakit jantung tanpa khawatir paparan zat berbahaya.
Selain itu, praktik ini mendukung keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi penggunaan produk pembersih kimia.
Maka dari pada itu, mencuci sayuran dan buah-buahan dengan air garam merupakan langkah sederhana namun hal paling penting untuk menjaga keamanan dan kualitas pangan di rumah.
Metode ini efektif menghilangkan pestisida, membunuh patogen, dan membersihkan kotoran melalui prinsip ilmiah yang terbukti, dan tetap aman dan murah.
Mulailah menerapkan kebiasaan ini dari hari ini untuk melindungi kesehatan keluarga.
Ingat, meskipun mencuci sangat penting, tetapi beli dari sumber terpercaya dan masak sayuran dengan benar untuk mendapatkan keamanan yang maksimal. (MG Awega Yunita Sara)
5 Rekomendasi Jus Buah Ajaib untuk Lawan Penyakit Ringan hingga Kronis |
![]() |
---|
Anti Layu dan Hitam! Tiga Tips Jitu Simpan Tauge Agar Tetap Segar Seminggu |
![]() |
---|
Resep Buah Pir Kukus: Solusi Alami Meredakan Bapil di Musim Pancaroba |
![]() |
---|
Cara Menyimpan Buah Pisang Agar Tidak Cepat Busuk dan Bau |
![]() |
---|
Resep Asinan Kiamboy: Manis, Segar, Cocok untuk Cuaca Jogja yang Panas! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.