Berita Klaten

Kampung Siluman Merapi: Jejak Desa Hilang Jadi Wisata Petualangan di Klaten

Atraksi wisata Kampung Siluman Klaten, juara API Award 2025, menghadirkan kisah desa yang lenyap karena erupsi Merapi.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
KAMPUNG SILUMAN: Kawasan Kampung Siluman yang berada di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 
Ringkasan Berita:
Kampung Siluman di lereng Merapi, Klaten, menyimpan kisah desa yang hilang akibat erupsi 1930. Kini menjadi destinasi wisata petualangan dan sejarah, lengkap dengan trekking, camping, hingga panorama hutan pinus.

 


Klaten Tribunjogja.com ---  Di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, terdapat sebuah kawasan hutan pinus yang menyimpan kisah panjang tentang jejak manusia dan dahsyatnya alam. 

Kawasan itu kini dikenal sebagai Kampung Siluman, sebuah nama yang lahir dari cerita tentang permukiman yang hilang ditelan erupsi Merapi pada tahun 1930.

Konon, dahulu kawasan ini adalah sebuah desa bernama Seluman. 

Warga hidup dan menetap di sana, hingga letusan besar Merapi menyapu bersih rumah-rumah mereka. 

Material vulkanik menimbun seluruh permukiman, meninggalkan hanya kenangan dan sisa-sisa bangunan yang perlahan tertutup waktu. 

Seiring berjalannya tahun, tanah yang pernah menjadi halaman rumah berubah menjadi hutan lebat, didominasi oleh tegakan pinus yang menjulang.

Bagi warga Sidorejo, Kampung Siluman bukan sekadar hutan konservasi. 

Ia adalah tapak sejarah yang masih bisa dikenali dari sudut-sudut tertentu—terasiring bekas halaman rumah, genteng yang pernah berserakan, hingga usuk kayu yang terbakar. 

Meski setelah erupsi 2010 semua jejak itu semakin terkubur, ingatan tentang desa yang hilang tetap hidup dalam cerita masyarakat.

Kini, kisah asal-usul Kampung Siluman dihidupkan kembali melalui atraksi wisata Jelajah Kampung Siluman

Wisatawan diajak menyusuri jalur hiking sejauh 5–6 kilometer, menembus hutan pinus, menikmati air terjun Kali Talang saat musim hujan, dan memandang gagahnya Merapi dari utara. 

Bukan hanya perjalanan alam, tetapi juga perjalanan waktu—menyusuri jejak desa yang pernah ada, lalu lenyap.

Warga Sidorejo menjaga memori itu dengan pendekatan budaya. 

Setiap tahun mereka menggelar ritual pager banyu di lembah bawah Kampung Siluman, seakan meneguhkan hubungan antara manusia, sejarah, dan alam. 

Dari kisah asal-usul yang tragis, Kampung Siluman kini menjelma menjadi ruang wisata edukatif, tempat orang belajar tentang kekuatan Merapi sekaligus keteguhan masyarakat yang terus merawat warisan leluhur.

Pemkab Magelang Tanam 1000 Pohon di Lereng Merapi untuk Jaga Sumber Air

Kampung Siluman Peraih Api Award 2025

KAMPUNG SILUMAN - Seorang warga menunjukkan lokasi Kampung Siluman yang berada di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Foto diambil 7 Juli 2024.
KAMPUNG SILUMAN - Seorang warga menunjukkan lokasi Kampung Siluman yang berada di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Foto diambil 7 Juli 2024. (Tribun Jogja/ Dewi Rukmini)

Dan kini wisata Jelajah Kampung Siluman di Lereng Gunung Merapi Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berhasil mendapatkan Juara 1 Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2025 kategori olahraga dan petualangan. 

Sekretaris Desa Sidorejo, Achmad Sulistyo, mengatakan perolehan anugerah itu menjadi harapan baru bagi warga untuk mengembangkan potensi wisata di Desa Sidorejo. 

Dia menyebut, di desanya ada beberapa potensi wisata yang mulai berdetak dan digarap menuju julukan desa wisata. 

Di antaranya obyek wisata Deles Indah, tempat wisata camping di Dukuh Petung, dan di Karangbuton. 

"Harapan kami, perolehan juara satu Api Award itu menjadi poin untuk lebih menguatkan wisata di sekitar Deles Indah. Ternyata banyak yang bisa kami lakukan untuk berkegiatan wisata di Deles Indah, jadi tidak hanya melihat view Merapi atau hutan pinus. Tapi juga bisa menikmati tren lain yang sedang kami garap, semisal outbond, trekking, hiking, ataupun camping, dan camper van," ucapnya, Minggu (23/11/2025). (drm)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved