Rekonstruksi Kematian Iko Mahasiswa FH Unnes: Dua Versi Bertolak Belakang, CCTV Jadi Kunci

Rekonstruksi ini menghadirkan tiga saksi kunci yakni Ficky, Aziz, serta Ilham, teman yang membonceng Iko saat insiden terjadi.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJATENG/Rezanda Akbar
REKONTRUKSI - Posisi Ficky dan Aziz saat diberhentikan oleh petugas brimob bernama Aris Ashari, dari keterangan Ficky dia merasa ditabrak dari belakang oleh Iko-Ilham 

TRIBUNJOGJA.COM, SEMARANG – Rekonstruksi kematian tragis Iko Juliant Junior (19), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (FH Unnes), digelar polisi di Jalan Veteran, Semarang, Rabu (1/10/2025). Lokasinya berada tepat di depan Tower Bersama Group, tak jauh dari Mapolda Jawa Tengah.

Rekonstruksi ini menghadirkan tiga saksi kunci yakni Ficky, Aziz, serta Ilham, teman yang membonceng Iko saat insiden terjadi.

Turut hadir pula keluarga korban, mahasiswa, serta alumni FH Unnes yang memantau jalannya proses tersebut.

Dalam rekontruksi tersebut, saksi Ficky dan Aziz menuturkan bahwa mereka saat itu sedang mengejar sebuah mobil oranye yang diduga pelaku tabrak lari.

Mereka berboncengan naik sepeda motor Vario, melaju dari arah barat ke timur, atau dari kawasan Jalan Veteran menuju Jalan Pahlawan.

Di tengah perjalanan, mereka sempat diberhentikan oleh seorang anggota Brimob bernama Aris Ashari.

Tak lama, motor yang dikendarai Ilham dan diboncengi Iko datang dari arah yang sama. Menurut Ficky, motor tersebut menabrak mereka dari belakang, lalu menghantam petugas Brimob.

“Saya ditabrak dari belakang, kena punggung. Setelah itu motornya terus maju dan menabrak petugas,” ujar Ficky dikutip dari Tribun Jateng.

Benturan tersebut menyebabkan Ficky dan Aziz terjatuh. Ficky terlempar ke bahu jalan utara dekat pagar Mapolda, sementara Aziz jatuh bersama motor di lokasi yang sama.

 Ilham disebut jatuh di sisi utara, sedangkan Iko terpental ke arah barat jalan dalam posisi telungkup.

Namun, versi Ilham, rekan yang membonceng Iko, berbeda secara signifikan.

Ilham menyatakan bahwa mereka datang dari arah timur ke barat, bukan sebaliknya.

 Ia juga membantah terjadi tabrakan. Menurut Ilham, mereka terjatuh karena dilempar benda keras, bukan karena menabrak atau ditabrak kendaraan lain.

Baca juga: Cegah Kasus Keracunan, Personel Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Diterjunkan Awasi MBG

 “Ilham konsisten menyebut dirinya dan Iko jatuh karena dilempar. Wajahnya luka dan giginya patah,” kata kuasa hukum keluarga, Naufal Sebastian dari PBH FH Unnes.

Perbedaan mencolok lainnya adalah soal lokasi jatuhnya Iko.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved