Berita Klaten

Pameran Aksara Gata Klaten Tampilkan Koleksi Batik, Prasasti hingga Aksara Kuno

pameran bertajuk Aksara Gata di Kompleks Taman Budaya Monumen Juang 45 Klaten (Disbud Porapar klaten dan Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
PEMERAN AKSARA: Sejumlah pengunjung sedang mengamati salah satu koleksi dalam pameran Aksara Gata di Kompleks Taman Budaya Monumen Juang 45 Klaten, pada Kamis (11/9/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbud Porapar) Kabupaten Klaten berkolaborasi dengan Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia (PAEI) menggelar pameran bertajuk Aksara Gata di Kompleks Taman Budaya Monumen Juang 45 Klaten, pada Kamis (11/9/2025). 

Pameran tersebut bakal diselenggarakan selama seminggu, yakni dibuka sejak Rabu (10/9/2025) hingga Selasa (16/9/2025). 

Kepala Bidang Kebudayaan Disbud Porapar Kabupaten Klaten, Tri Indarti, mengungkapkan bahwa Pameran Aksara Gata bakal dimeriahkan kegiatan sarasehan dan gelaran Night at The Museum pada Sabtu (13/9/2025). 

Tak ketinggalan kegiatan Dongeng ning Museum (dongeng di Museum) yang akan diselenggarakan pada Minggu (14/9/2025). 

"Pamerannya dibuka gratis untuk semua masyarakat. Untuk kegiatan sarasehan, kami akan memperkenalkan tentang pameran. Nanti ada kegiatan membatik, bagi pengunjung yang tertarik ikut akan dipandu narasumber. Terus kalau ada yang mau menulis aksara juga bakal didampingi," ucap Tri kepada Tribun Jogja, Kamis (11/9/2025). 

Lewat pameran tersebut, diharapkan bisa terus melestarikan, memperkenalkan, dan menghidupkan kembali warisan budaya berupa aksara kuno yang banyak tidak diketahui masyarakat, sekaligus mengenalkan berbagai koleksi benda bersejarah di Museum Daerah Klaten

Saat ini Museum Daerah Klaten memiliki sebanyak 130 koleksi benda temuan arkeologika berupa batu candi, arca, dan yoni. 

Kemudian juga ada koleksi historika Peta Kawedanan Klaten 1930, mesin ketik lama, dan patung setengah badan Bupati Klaten, Soedomo. 

Baca juga: Harga Beras di Pasar Gedhe Klaten Naik, Ini Kata Pedagang 

Selain itu juga ada koleksi berkaitan dengan seni tradisi semisal kain lurik, payung juwiring, dan topeng dalang. 

"Kalau koleksi pameran Aksara Gata dari Museum Klaten itu ada dua Talam Perunggu. Lalu ada peminjaman dari masyarakat, berupa 2 prasasti dari Klaten, antara lain Prasasti Nglumbang Dungik dan Prasasti Anggehan dari Ngrundul," paparnya.

"Sedangkan koleksi dari PAEI, ada replika arca Buddha dari Rejoso. Kemudian lontar Bali dan ada pula foto-foto nisan yang masih terdapat inskripsi aksara kuno," tambah dia. 

Perwakilan PAEI, Dewi, menuturkan bahwa Pameran Aksara Gata itu adalah program dari PAEI Pusat yang tahun ini digelar di wilayah Jawa Tengah terlebih dahulu. Sebelumnya, pameran tersebut sudah digelar di Kabupaten Kebumen, Magelang, dan Temanggung. 

"Kabupaten Klaten menjadi lokasi keempat gelaran Pameran Aksara Gata. Setelah ini akan berlanjut ke Semarang," katanya. 

Baca juga: Bupati Klaten Hamenang Temui Komunitas Ojol Doa Bersama dan Deklarasi Jaga Klaten

Dewi menjelaskan, Pameran Aksara Gata bertujuan untuk memperkenalkan berbagai aksara kuno sebagai salah satu sumber sejarah peradaban manusia di Indonesia. 
Apalagi saat ini jarang orang mengetahui keberadaan aksara-aksara yang pernah digunakan nenek moyang zaman dulu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved