Berdiri di Sumbu Filosofi Jogja, Masjid Ngadinegaran Direnovasi dengan Gaya Jawa dan Indis

Masjid Ngadinegaran yang berdiri di lokasi Sumbu Filosofi Yogyakarta direnovasi dengan sentuhan gaya Jawa dan Indis

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Pemkot Yogyakarta
RENOVASI - Penandatanganan prasasti oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menandai peresmian hasil renovasi tahap I Masjid Ngadinegaran, Jumat (31/10/2025) lalu. 
Ringkasan Berita:
  • Masjid Ngadinegaran direnovasi dengan sentuhan gaya Jawa dan Indis
  • Keberadaan Masjid Ngadinegaran menjadi penanda spiritual dan kultural yang menyatukan nilai-nilai keislaman dengan filosofi tata ruang
  • Sejarah bangunan induk Masjid Ngadinegaran dibangun sekitar 1979, dan selesai tahun 1980. 

 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Masjid Ngadinegaran yang berada di kawasan sumbu filosofi Yogyakarta tampil baru dan megah usai direnovasi, dengan memadukan gaya arsitektur Jawa dan Indis. 

Hasil renovasi Masjid Ngadinegaran tahap I pun  diresmikan langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, pada Jumat (31/10/2025) lalu.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyebut keberadaan Masjid Ngadinegaran menjadi penanda spiritual dan kultural yang menyatukan nilai-nilai keislaman dengan filosofi tata ruang.

Oleh sebab itu, ia pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam proses renovasi tahap pertama Masjid Ngadinegaran

"Ini sekaligus jadi tanda nyata semangat umat dalam menjaga warisan keagamaan, kebudayaan, dan peradaban Islam di Kota Yogyakarta," katanya.

Hasto menyatakan, Masjid Ngadinegaran merupakan salah satu masjid yang berdiri di jalur sumbu filosofi Yogyakarta yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. 

Sehingga, inisiatif jemaah dan publik dalam merawat masjid ini, berarti pula sebagai upaya menjaga nilai-nilai luhur Yogyakarta sebagai kota yang berbudaya dan beriman.

"Saya berharap Masjid Ngadinegaran jadi contoh, bagaimana nilai religiusitas dan budaya dapat hidup berdampingan secara harmonis. Kita ingin masjid ini tidak hanya kokoh bangunannya, tetapi juga hidup kegiatannya," terangnya.

Renovasi

Perwakilan Takmir Masjid Ngadinegaran, Yuwono Sri Suwito menjelaskan, sejarah bangunan induk Masjid Ngadinegaran dibangun sekitar 1979, dan selesai tahun 1980. 

Dalam perkembangannya, masjid pun tidak mampu lagi menampung jamaah, terutama di hari Jumat, sehingga perlu dilakukan renovasi, sekaligus untuk menyesuaikan garis sempadan jalan yang ditetapkan Pemkot. 

Kemudian, proses renovasi Masjid Ngadinegaran tahap pertama digulirkan mulai Januari 2024 dengan dana sekitar Rp 2,6 miliar, serta rampung dan diresmikan pada 31 Oktober 2025 lalu.

Yuwono menerangkan, atap masjid direalisasikan dalam bentuk bersusun tiga, atap atas berbentuk tajuk atau limas piramida, sedangkan bawahnya limas terpancung. 

Adapun atap tumpang dan mustaka masjid memiliki makna pencapaian kesempurnaan hidup manusia melalui tahapan kehidupan, yakni syariat, tarekat, hakikat, dan ma’rifat. 

"Sesuai regulasi yang berlaku, arsitektur bangunan di sumbu filosofi antara Panggung Krapyak sampai Kraton memiliki gaya arsitektur bangunan antara lain tradisional Jawa, tradisional kerayakatan dan atau Indis," cetusnya. 

"Karena masjid ini dibuat bertingkat, bangunan masjid memadukan gaya arsitektur Jawa untuk bangunan atap, dan arsitektur Indis pada bangunan badan dan kaki," urai Yuwono.

Sementara, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyebut, di Yogyakarta, antara kebudayaan dan syariat Islam adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. 

Alhasil, ia pun mengajak kaum muslimin memaknai hal yang substantif atas hasil renovasi tahap satu Masjid Ngadinegaran, bukan sebatas sebagai simbol penanda semata.

"Harapan saya masjid ini jadi tempat menyebarkan kebudayaan berbasis pada nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin, serta membangun relasi sosial dengan semua lapisan masyarakat, termasuk yang berbeda agama," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved